Setia kepada Tuhan

Kamis, 3 Februari 2022 – Hari Biasa Pekan IV

114

Markus 6:7-13

Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, roti pun jangan, bekal pun jangan, uang dalam ikat pinggang pun jangan, boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju. Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: “Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka.” Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.

***

Bacaan pertama hari ini (1Raj. 2:1-4, 10-12) berisi nasihat Daud menjelang kematiannya kepada Salomo, anaknya, yang akan menggantikan dirinya menjadi raja Israel. Ia menasihati Salomo agar tetap kuat, juga tetap setia pada tugas dan kewajiban-kewajiban suci yang diberikan kepadanya. Salomo harus bertekun untuk hidup seturut kehendak Tuhan, setia menaati ketetapan, perintah, peraturan, dan ketentuan-Nya. Jika itu dilakukan, niscaya janji Tuhan kepada Daud akan dipenuhi, yakni bahwa tampuk kepemimpinan atas Israel akan dipegang oleh keturunan Daud tanpa terputus.

Sementara itu, bacaan Injil berkisah tentang Yesus yang mengutus kedua belas murid-Nya untuk pergi berdua-dua. Dalam pengutusan ini, Yesus memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat. Namun, pada saat yang sama, Ia menuntut mereka agar setia, mengosongkan diri, membaktikan hidup mereka pada tugas pengutusan, serta menyerahkan diri dengan seutuhnya kepada Tuhan.

Kedua bacaan tersebut mengajak kita untuk mengingat hal penting ini: Orang yang serius dan tanpa kompromi menyerahkan diri kepada Tuhan dalam ketaatan dan kesetiaan yang total akan diberikan anugerah besar oleh-Nya. Tuhan akan memberikan kuasa, kekuatan, dan kebesaran kepadanya. Sebaliknya, orang yang tidak setia menghalangi dirinya sendiri untuk menerima hal-hal besar yang dijanjikan Tuhan kepadanya.