Yohanes 3:13-17
“Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain dari Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia.
Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.”
***
Pada Pesta Salib Suci ini, kita perlu melihat sejauh mana salib berperan besar bagi kita. Kita mengenal selama ini bahwa salib adalah tanda keselamatan. Salib adalah juga identitas kita, orang Katolik. Setiap rumah orang Katolik selalu ditandai dengan salib di mana pun letaknya. Itu artinya salib begitu dekat dengan hidup kita. Namun, jangan sampai salib-salib yang melekat di sekitar kita itu terasa hanya seperti hiasan saja. Salib haruslah punya makna iman secara personal.
Salib menunjuk dan mengenangkan pengorbanan Yesus sampai sehabis-habisnya. Yesus mengasihi kita, sehingga menganugerahi kita kehidupan kekal. Itulah poinnya. Kita menjadi orang yang diselamatkan karena adanya salib, adanya pengorbanan. Yesus tidak pernah berhitung untuk menyelamatkan kita. Apa pun yang Ia miliki diberikan kepada kita demi keselamatan. Pengorbanan yang demikian merupakan bentuk pemberian diri secara utuh. Dikatakan pengorbanan jika suatu tindakan dilakukan dengan rela hati dan gembira, tanpa harapan akan adanya imbalan atau upah.
Salib dan keselamatan merupakan dua hal yang saling melengkapi. Tiada keselamatan tanpa salib, dan salib selalu membawa anugerah keselamatan. Bacaan Injil hari ini merujuk pada peristiwa Musa untuk mengajarkan tentang kematian Yesus di salib sebagai bagian dari kebangkitan-Nya. Peninggian Yesus di kayu salib pada akhirnya membawa kehidupan. Karena itu, salib adalah pintu memasuki keselamatan, sebab Yesus bangkit setelah mengalami kematian.
Salib adalah simbol iman akan Yesus Kristus. Ketika kita menggantungkan salib, entah di tubuh kita, di dalam rumah, atau di tempat-tempat lain, kita mengimani dan memuliakan Kristus. Salib pun biasanya kita tempatkan di posisi-posisi strategis sebagai tanda bahwa kita juga menempatkan Yesus di posisi penting dalam hidup kita. Itulah sepenggal makna bagaimana kita seharusnya memaknai salib.
Akhirnya, dengan memandang salib, kita akan melihat kasih Yesus yang begitu besar. Salib memancarkan kasih Tuhan, sehingga kita dipanggil untuk bergerak menyalurkan pancaran kasih itu kepada sesama melalui aktivitas hidup masing-masing. Semoga salib sungguh menjadi inspirasi kita dalam usaha semakin mengenal dan menghayati Tuhan dalam hidup ini.