Bertahan dalam Menghadapi Ancaman

Jumat, 9 Juli 2021 – Hari Biasa Pekan XIV

106

Matius 10:16-23

“Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.

Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang.”

***

Banyak film atau sinetron menampilkan kisah keberanian dan keteguhan tokoh-tokoh tertentu ketika berhadapan dengan ancaman, bahaya, dan kematian. Kisah-kisah tersebut tentu saja menggetarkan hati karena pengorbanan serta perjuangan heroik yang mereka lakukan.

Dalam bacaan Injil hari ini, kita mendengarkan perintah Yesus kepada murid-murid-Nya, “Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.” Perintah Yesus ini menuntut keteguhan dan keberanian dari pihak para murid, sebab mereka jelas akan berhadapan dengan situasi yang mengancam, bahaya, bahkan kematian.

Perintah yang sama ditujukan kepada kita. Apakah kita berani menerima tantangan tersebut? Yesus bersabda kepada kita, “Orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.” Ketika kita teguh bertahan dalam menghadapi ancaman, bahaya, atau kesulitan, kita akan mendapat pahala atau penghargaan.

Contoh nyata kita lihat dalam bacaan pertama hari ini (Kej. 46:1-7, 28-30), bagaimana Yusuf mendapatkan pahala karena keteguhan hatinya dalam menghadapi segala ancaman, kesulitan, dan pergumulan. Pada akhirnya, ia bertemu kembali dengan Yakub, ayahnya, setelah berpisah dalam waktu yang sangat lama. Pada saat mereka bertemu, Yusuf memeluk ayahnya dan menangis di bahunya. Adegan ini begitu melegakan dan menggetarkan hati.

Oleh karena itu, marilah kita teguh dan tegar dalam menghadapi setiap kesulitan, ancaman, dan pergumulan dalam hidup sehari-hari. Pada akhirnya, kita akan bersatu kembali dengan Allah Bapa. Dialah yang akan menyeka linangan air mata kita.