Dukacita Sebelum Kemenangan

Sabtu, 15 Mei 2021 – Hari Biasa Pekan VI Paskah

124

Yohanes 16:23b-28

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.

Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu. Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa, sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah. Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa.”

***

Sebelum berpisah dengan para murid-Nya, Yesus berkata, “Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku” (Yoh. 16:16). Para murid bingung dengan penyataan Yesus itu dan menanyakan arti kalimat tersebut. Yesus kemudian memberikan keterangan bahwa para murid akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira. Mereka akan berdukacita, tetapi dukacita itu akan berubah menjadi sukacita.

Situasi ini dapat digambarkan seperti situasi seorang ibu yang melahirkan. Ia berdukacita pada saat melahirkan, tetapi sesudah melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia. Sekarang para murid diliputi dukacita, tetapi Yesus akan melihat mereka lagi. Hati mereka akan bergembira dan tidak ada seorang pun dapat merampas kegembiraan itu dari mereka.

Kemudian Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.” Namun, sampai saat itu, mereka belum meminta sesuatu pun dalam nama Yesus. Karena itu, Ia lalu mengingatkan mereka, “Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.”

Yesus menyatakan semua itu dalam bahasa kiasan. Namun, akan tiba saatnya Ia secara terus terang berbicara tentang Bapa kepada mereka. Pada hari itu, mereka akan berdoa dalam nama Yesus. Yesus tidak perlu lagi meminta kepada Bapa bagi mereka, sebab Bapa sendiri mengasihi mereka karena mereka telah mengasihi Yesus dan percaya bahwa Dia datang dari Allah. Yesus memang datang dari Bapa, dan Ia datang ke dalam dunia. Ia pun akan meninggalkan dunia dan kembali kepada Bapa.

Setiap manusia, selama tinggal dan hidup di dunia, akan mengalami penderitaan. Para pengikut Yesus pun tidak terbebas dari penderitaan selama hidup di dunia ini. Bisa jadi mereka bahkan mengalami penderitaan karena percaya kepada Kristus. Namun, para pengikut Yesus harus melihat penderitaan itu sebagai sesuatu yang hanya sementara. Menderita demi Kristus harus dipandang sebagai sebuah kesempatan untuk menunjukkan kesungguhan kita untuk mengikuti Dia. Penderitaan itu akan berakhir setelah kehidupan di dunia ini berakhir, dan kita akan menikmati kehidupan abadi yang penuh kebahagiaan.