Bersukacita dan Bergembira dalam Pelayanan

Senin, 28 September 2020 – Hari Biasa Pekan XXVI

127

Lukas 9:46-50

Maka timbullah pertengkaran di antara murid-murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Karena itu Ia mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya, dan berkata kepada mereka: “Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar.”

Yohanes berkata: “Guru, kami lihat seorang mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.” Yesus berkata kepadanya: “Jangan kamu cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kamu, ia ada di pihak kamu.”

***

Kegembiraan dan rasa syukur merupakan bentuk kualitas batin. Melalui kualitas batin tersebut, kita mengenal orang-orang yang melibatkan diri demi pelayanan di jalan Yesus Kristus. Di mana pun kita melihat pelayanan yang sejati, kita menemukan kegembiraan, sebab di tengah-tengah pelayanan itu, kehadiran Yang Ilahi menjadi tampak dan rahmat dianugerahkan.

Oleh karena itu, orang-orang yang memberikan pelayanan perlu menyadari bahwa mereka menerima lebih banyak daripada yang mereka berikan. Sama seperti seorang ibu yang tidak menuntut balas jasa ketika merawat anaknya, sebab anaknya itu adalah kegembiraan baginya, demikianlah mereka yang melayani sesama akan menemukan kegembiraan dalam diri orang-orang yang mereka layani.

Kegembiraan orang-orang yang mengikuti jalan pengosongan dan perendahan diri Tuhan memperlihatkan bahwa yang mereka cari bukanlah kesengsaraan dan penderitaan, melainkan Allah, Allah yang kemurahan hati-Nya mereka rasakan dalam kehidupan mereka sendiri. Mata mereka tidak terpusat pada kemiskinan dan kemalangan, tetapi pada wajah Allah yang mencintai.

Menjawab para murid yang hendak mencegah orang yang bukan “pengikut kita” mengusir setan dalam nama Yesus, Yesus mengatakan, “Jangan kamu cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kamu, ia ada di pihak kamu.” Di tengah kecenderungan manusia membuat pengelompokan-pengelompokan yang memisahkan, Yesus menawarkan apa yang mempersatukan, yakni pelayanan, tepatnya pelayanan di jalan Tuhan yang mengosongkan dan merendahkan diri-Nya. Bersukacita dan bergembirahlah dalam pelayanan kita!

Diolah dari Henri J.M. Nouwen, Tuhan Tuntunlah Aku (Yogyakarta: Kanisius, 1994).