Matius 24:42-51
“Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.
Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.”
“Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.”
***
Keinginan manusia kadang tidak terkendali. Kalau dipikir-pikir, manusia memang banyak maunya. Meskipun semua kemauan itu dituruti, tetap saja manusia tidak akan pernah puas. Namun, semakin tidak puas, orang semakin jauh dari rasa syukur. Karena itu, salah satu cara untuk merasa puas adalah dengan bersyukur atas apa yang ada, atas apa yang diberikan oleh Tuhan.
Rasul Paulus dalam bacaan pertama (1Kor. 1:1-9) menasihati jemaat di Korintus untuk memiliki rasa syukur: Syukur karena Tuhan sudah menganugerahkan banyak rahmat; syukur pula karena Tuhan senantiasa meneguhkan mereka dalam keadaan apa pun. Dengan melihat karya-karya Allah yang agung dalam hidup, mereka tidak akan merasa kekurangan. Rasa syukur juga merupakan ungkapan keterbukaan terhadap Tuhan, sekaligus menjadi tanda bahwa mereka selalu berjaga-jaga menantikan kedatangan-Nya.
Dalam bacaan Injil, Yesus mengingatkan para murid untuk berjaga-jaga. Kedatangan Anak Manusia tidak diberitahukan agar mereka selalu siap sedia. Pengharapan yang pasti akan tibanya hari yang mulia itulah yang akan meneguhkan iman mereka dalam masa penantian ini.
Saudara-saudari terkasih, mari melihat hidup kita masing-masing. Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersyukur kepada Tuhan. Terlalu banyak dan panjang jika kita harus menghitung berkat dari Tuhan. Itulah alasan mengapa kita harus selalu bersyukur kepada-Nya.