Kasih yang Sempurna

Selasa, 16 Juni 2020 – Hari Biasa Pekan XI

272

Matius 5:43-48

“Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya daripada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna.”

***

Dalam berusaha, setiap orang pasti mempunyai keinginan untuk mendapatkan hasil yang baik, sempurna, dan memuaskan. Karena itu, orang kemudian berjuang sekuat tenaga dan mengerahkan segala kemampuan untuk meraih apa yang diinginkannya. Namun, dalam rangka menjadi sempurna, sejumlah orang sayangnya sampai menghalalkan segara cara asalkan keinginannya terpenuhi.

Kita diharapkan tidak bersikap seperti itu. Hendaknya semua usaha kita didasari oleh kasih. Jangan hanya memikirkan kepentingan pribadi, tetapi perhatikanlah juga nasib orang lain. Kasih harus mengatasi egoisme pribadi.

Yesus hari ini mengajar kita untuk mengejar kesempurnaan dalam hal kasih. Kita diajak-Nya untuk mengasihi dan mendoakan musuh serta orang-orang yang menganiaya kita. Ini sungguh sebuah pengajaran yang sangat tidak mudah, sangat berat, dan sangat tidak lazim. Sebenarnya dengan ini kita dipanggil untuk menjadi sempurna: sempurna karena mengasihi, berbela rasa, dan peduli kepada siapa pun tanpa kecuali; sempurna karena tidak membalas kejahatan yang dilakukan musuh; sempurna karena memilih perbuatan yang mendatangkan berkat daripada kebencian.

Mari kita menjadikan kasih sebagai ukuran kesempurnaan diri kita masing-masing, sebagaimana Allah mengasihi kita dengan sempurna. Ia mengasihi kita semua tanpa membeda-bedakan.