Menghindari Zina

Jumat, 12 Juni 2020 – Hari Biasa Pekan X

117

Matius 5:27-32

“Kamu telah mendengar firman: Jangan berzina. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzina dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, daripada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa daripada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.

Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan istrinya harus memberi surat cerai kepadanya. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan istrinya kecuali karena zina, ia menjadikan istrinya berzina; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zina.”

***

Setiap kali membuka media sosial maupun media massa, sering kali kita jumpai iklan-iklan yang mempromosikan produk-produk kecantikan. Produk-produk tersebut dikatakan dapat menambah keindahan wajah, kulit, rambut, bentuk tubuh, bahkan kuku, pokoknya mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Banyak orang akhirnya membeli produk-produk itu. Mengapa? Karena secara umum, orang ingin dirinya indah di mata orang lain.

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus berbicara tentang larangan untuk berzina. Ia menekankan bahwa, meskipun belum melakukan perzinaan menurut ketentuan Hukum Taurat, dengan memandang serta menginginkan saja, orang sudah melakukan perzinaan dalam hatinya. Lagi-lagi Yesus mengajak kita untuk melihat apa yang ada di balik suatu hukum atau peraturan. Sering kali perbuatan dosa dimulai dari hal-hal yang kita anggap sepele, tetapi ternyata dapat menyeret kita sampai jauh. Kita begitu menikmati hal-hal yang bisa menyenangkan raga. Tanpa kita sadari, pelan-pelan kita terseret jauh dari Allah dan masuk dalam lingkaran dosa yang tak berkesudahan.

Dengan tegas, Yesus menekankan bahwa apa pun yang dapat membawa kita ke dalam dosa harus kita lawan. Kita harus berani memutus rantai yang menghubungkan kita dengan dosa. Bahkan Yesus mengatakan, kalau mata dapat membawa kita ke dalam dosa, kita harus mencungkil dan membuangnya, demikian pula tangan. Yang dikehendaki Yesus dengan perkataan keras itu sebenarnya sikap yang tegas terhadap diri kita sendiri. Jangan berkompromi dengan dosa!

Bagi Yesus, yang utama bukanlah raga kita yang fana, melainkan kehidupan kekal di mana kita akan hidup secara abadi bersama Dia. Tuhan tidak menginginkan kita hidup dalam perzinaan. Ini bukan soal relasi antara suami istri semata. Orang bisa juga berzina dalam hal kehidupan beragama, dalam pekerjaan, dalam pergaulan, dan sebagainya. Ada berbagai macam bentuk perzinaan dalam kehidupan ini. Jauhi itu, jangan sampai kita jatuh ke dalamnya.