Itu Bukan Urusanmu

Sabtu, 8 Juni 2019 – Hari Biasa Pekan VII Paskah

479

Yohanes 21:20-25

Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: “Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?” Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” Jawab Yesus: “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.” Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: “Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.”

Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar.

Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.

***

Petrus ingin tahu tentang masa depan murid yang dikasihi Yesus. Menanggapi pertanyaan Petrus, Yesus berkata, “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.” Di sini Yesus mengajak Petrus untuk tidak terlalu sibuk mengurusi urusan orang lain. Petrus diajak oleh Yesus untuk fokus pada tugas panggilan-Nya.

Sekarang ini orang sering memakai istilah “kepo” untuk mengatakan sikap yang terlalu ingin mencampuri urusan orang lain. Secara umum, istilah ini bernuansa negatif, bahkan sering diucapkan dengan nada marah atau tidak suka. Meskipun demikian, sikap “kepo” ternyata semakin memasyarakat. Orang rela mengorbankan waktu hanya untuk mengikuti berita-berita gosip yang tidak berhubungan sama sekali dengan dirinya. Mereka ingin mengetahui kehidupan pribadi para artis dan tokoh-tokoh masyarakat, apalagi kalau tercium bau skandal di dalamnya.

Hari ini kita diajak Yesus untuk meninggalkan kebiasaan tersebut. Jangan sibuk memperhatikan hidup orang lain, apalagi mencari-cari cacat cela mereka. Perhatikan hidup kita sendiri! Hanya dengan demikian kita dapat berkonsentrasi dalam menjalankan tugas perutusan kita masing-masing. Melalui Petrus, Yesus hari ini menegur kita, “Tetapi Engkau, ikutilah Aku.”