Tugas Perutusan yang Hampir Selesai

Selasa, 4 Juni 2019 – Hari Biasa Pekan VII Paskah

146

Yohanes 17:1-11a

Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata: “Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau. Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya. Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya. Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.

Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu. Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari-Mu. Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu.”

***

Semua orang tentu berharap dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik. Karena itu, ada pelbagai macam cara untuk merayakan keberhasilan dalam menjalankan tugas, misalnya saja tugas belajar. Sering kita jumpai – atau mungkin dulu juga kita lakukan – sejumlah pelajar yang merayakan kelulusan mereka dengan mencoret-coret pakaian, lalu naik motor berkeliling kota.

Konteks bacaan Injil hari ini adalah perjamuan malam terakhir, malam terakhir Yesus makan bersama para murid-Nya. Tentu Yesus tahu bahwa tugas perutusan-Nya segera berakhir. Ia akan menyelesaikannya dengan sempurna melalui ketaatan-Nya kepada Bapa untuk menyerahkan diri sepenuhnya: menderita dan wafat di kayu salib.

Bagaikan seorang pelajar, Yesus telah berhasil melaksanakan tugas perutusan-Nya dengan baik. Karena itu, Ia mengungkapkan rasa syukur-Nya dengan doa. Isi doa Yesus di sini mengingatkan kita akan doa yang diajarkan-Nya kepada para murid, yaitu doa Bapa Kami. Pertama, ada nuansa “jadilah kehendak-Mu” ketika Yesus mengungkapkan, “Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.” Kedua, ada nuansa “berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya” ketika Yesus berbicara tentang hidup kekal, sebab tentu saja kita semua merindukan makanan yang tidak dapat binasa.

Saudara-saudari sekalian, itulah inti dan tujuan hidup umat beriman, yakni untuk memuji dan memuliakan Allah, melaksanakan kehendak-Nya, dan akhirnya bersatu kembali dengan Allah, sang Pencipta. Sebagai pengikut Kristus, kita pun dipanggil untuk setia melaksanakan janji-janji baptis kita. Dengan bantuan Roh Kudus, semoga kita didapati setia, sehingga akhirnya diperkenankan memperoleh hidup yang kekal, hidup dalam persatuan dengan Bapa, Putra, dan Roh Kudus.