Yohanes 14:1-6
“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.
Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.” Kata Tomas kepada-Nya: “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
***
Setiap orang pasti pernah mengalami kecemasan. Kecemasan merupakan suatu istilah yang menggambarkan gangguan psikologis dengan sejumlah karakteristik, berupa rasa takut, prihatin terhadap masa depan, khawatir yang berkepanjangan, dan rasa gugup. Ada orang yang selalu merasa cemas kalau bepergian naik kendaran umum, takut kalau-kalau nanti terjadi kecelakaan. Ada orang yang begitu cemas akan kesehatan fisiknya, sehingga ketika sakit sedikit saja langsung buru-buru pergi ke dokter.
Yesus dalam bacaan Injil hari ini tahu persis apa yang sedang dialami dan dirasakan oleh para murid-Nya. Karena itu, dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada mereka, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.” Berulang kali Yesus menegaskan kepada para murid agar jangan takut. Ketakutan, kegelisahan, dan kecemasan menandakan ketidakyakinan dan ketidakpercayaan akan Allah, yang sesungguhnya setia menyertai para murid dan kita semua sampai akhir zaman. Ketakutan melemahkan energi dan kekuatan kita untuk menatap dan menghadapi berbagai macam tantangan dan kesulitan hidup.
Sebuah buku yang berjudul Power vs. Force – ditulis oleh David R. Hawkins (seorang psikiater, peneliti kesadaran, dosen spiritual, sekaligus mistikus – mengungkapkan adanya hubungan antara tubuh fisik dan kekuatan spiritual. Ditemukan bahwa kecemasan dan ketakutan menghasilkan energi di level bawah, yaitu 100. Sementara itu, kepercayaan dan kedamaian membawa seseorang ke level energi yang tinggi, yaitu 250 sampai dengan 600.
Saudara-saudari yang terkasih, sabda Tuhan hari ini mengirim pesan yang jelas kepada kita semua untuk tidak mudah gelisah dan takut. Percayalah dan yakinilah penyertaan Tuhan bahkan sampai pada kehidupan kekal. Mari kita berenung sejenak, “Apa yang selama ini sering membuat kita takut dan gelisah?” Mari kita bawa seluruh kegelisahan, kecemasan, kekhawatiran, dan ketakutan kita di hadapan Tuhan. Ingatlah bahwa Tuhan berjanji untuk senantiasa menyertai kita. Ingatlah pula bahwa Dia adalah jalan, kebenaran, dan hidup kita.