Yohanes 18:33b-37
Lalu Pilatus memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya: “Engkau inikah raja orang Yahudi?” Jawab Yesus: “Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?” Kata Pilatus: “Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?” Jawab Yesus: “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini.” Maka kata Pilatus kepada-Nya: “Jadi Engkau adalah raja?” Jawab Yesus: “Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.”
***
Pada zaman ini, anak-anak Sekolah Dasar bahkan Taman Kanak-kanak sudah mahir ngomong menggunakan bahasa Inggris. Selain itu, banyak anak kecil juga begitu lincah memainkan berbagai alat musik. Usut punya usut, sekarang ini anak-anak kecil banyak menghabiskan waktu mereka untuk menjalani les dan kursus-kursus. Setelah seperempat hari lebih dipakai untuk menjalani pendidikan di sekolah, sore hari mereka isi dengan berbagai macam les. Ada les mata pelajaran, les bahasa, les musik, les olahraga, dan berbagai macam les-les yang lain.
Keberhasilan dan kesuksesan menjadi hal yang dikejar oleh banyak orang. Keberhasilan dan kesuksesan itu diukur dengan nilai studi yang terbaik, dengan berbagai macam prestasi, juga dengan banyaknya keterampilan. Namun demikian, kadang ada hal yang terlupakan, yaitu bahwa ukuran keberhasilan dan kesuksesan semacam itu hanyalah sementara. Pada saatnya, kemampuan studi dan intelektual yang baik tidak berharga lagi, terlebih ketika seseorang mulai menua. Pada titik tertentu, keterampilan bermusik atau olahraga yang luar biasa tinggal menjadi cerita. Hal ini sangat tampak dengan berbagai kisah para ilmuwan yang pada usia tertentu tidak lagi mampu menggunakan ilmunya, atau juga para atlet dan seniman-seniman hebat yang pada titik tertentu sudah tidak mampu lagi melakukan kemampuan yang dimiliki ketika muda.
Bacaan Injil pada Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam kali ini mengisahkan percakapan antara Yesus dan Pilatus. Dalam percakapan ini terungkap perbedaan tajam antara Yesus dan Pilatus tentang konsep “raja.” Cara pandang Pilatus tentang raja terungkap dalam sebuah pertanyaan, “Engkau inikah Raja Orang Yahudi?” Pilatus melontarkan pertanyaan itu kepada Yesus dengan konsep dan gambaran raja di dunia, dengan berbagai macam kemampuan dan kekuasaannya. Namun, Yesus dengan pasti menghayati “raja” sebagai bagian besar dari visi Kerajaan Allah.
Cara pandang Pilatus menjadi cerminan manusia yang cenderung melihat dan mencari hal-hal yang sifatnya dunawi dan sementara. Sebaliknya, Yesus menawarkan kepada kita semua untuk mengupayakan terwujudnya Kerajaan Allah yang sifatnya abadi. Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam mengingatkan kita untuk mengupayakan hidup yang mengarah dan sesuai dengan visi Kerajaan Allah. Tidak semestinya kita berhenti pada kekaguman pada Yesus yang membuat berbagai macam mukjizat dan pengajaran yang memukau. Ketika kita berhenti pada hal itu, kita juga hanya akan mencari hal-hal yang sifatnya manusiawi dan duniawi belaka. Hari raya Kristus Raja Semesta Allah merupakan undangan bagi kita semua untuk mengambil bagian dalam visi Kerajaan Allah, yakni mencari dan mengupayakan kehidupan yang mencapai nilai-nilai Kerajaan Allah yang abadi.