Lukas 17:20-25
Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.”
Dan Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari pada hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya. Dan orang akan berkata kepadamu: Lihat, ia ada di sana; lihat, ia ada di sini! Jangan kamu pergi ke situ, jangan kamu ikut. Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya. Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini.”
***
Seperti orang-orang Farisi yang tidak sabar dalam bacaan Injil hari ini, kita juga mungkin ingin bertanya kepada Yesus, “Kapan Kerajaan Allah akan datang?” Dengan segera pertanyaan tentang kapan ditolak oleh Yesus. Kerajaan Allah tidak diidentifikasikan dengan titik waktu tertentu. Yesus juga menolak untuk menempatkan Kerajaan Allah di sini atau di sana. Tidak ada tempat istimewa dan suci di mana Kerajaan Allah harus muncul. Jawaban Yesus cukup membingungkan, tetapi sekaligus juga memperkaya pemahaman kita, “Kerajaan Allah ada di antara kamu.”
Sungguhkah Kerajaan Allah ada di antara kita dan ada di sekitar kita? Kenyataannya, di sekitar kita masih banyak penderitaan, ketidakadilan, penindasan, kekerasan, dan kebencian. Kiranya situasi tersebut tidak cocok dengan kehadiran Kerajaan Allah. Kita sering membayangkan bahwa bila Kerajaan Allah datang akan tercipta situasi damai. Nah, ini sama seperti cara berpikir orang-orang Farisi. Akan tetapi, Yesus berkata, “Kerajaan Allah ada di antara kamu.” Ia mengacu pada diri-Nya sendiri, pada semua yang terjadi dalam pelayanan-Nya, pada semua yang Dia katakan dan Dia lakukan.
Meskipun Allah dengan jelas bekerja dalam pelayanan Yesus, banyak orang di sekitar-Nya tidak dapat melihat hal itu. Sebaliknya, mereka malah merasa terancam oleh keberadaan-Nya. Allah yang hidup terus bekerja keras di antara kita di dalam dan melalui kehadiran Roh Kudus. Apa yang Paulus sebut sebagai “buah Roh” akan kelihatan dalam kehidupan. Kita membutuhkan mata iman untuk melihat tanda-tanda Kerajaan Allah di tengah-tengah kita. Dalam kebutaan kita, marilah kita datang ke hadapan Allah, meminta-Nya supaya membantu kita agar melihat.