Terpesona kepada Yesus

Kamis, 11 Oktober 2018 – Hari Biasa Pekan XXVII

208

Lukas 11:5-13

Lalu kata-Nya kepada mereka: “Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.

Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”

***

Mata mudah terpesona oleh hal-hal yang indah, menarik, dan gemerlap. Namun, yang membuat terpesona sering kali tidak bertahan lama daya tariknya. Dapat terjadi bahwa sesuatu yang tadinya menarik tidak berapa lama kemudian langsung kehilangan daya tariknya.

Misalnya saja momen terbitnya matahari yang selalu diburu oleh banyak orang yang haus akan keindahan pemandangan. Ketika saat itu terjadi, orang sampai terkagum-kagum dibuatnya. Namun, tatkala hari sudah sedikit siang, keindahan itu sirna. Matahari menjadi sesuatu yang biasa-biasa saja. Momen terbenamnya matahari juga sama. Ketika saat itu terjadi, mata kita dibuat terpesona oleh pemandangan yang syahdu. Sesudah itu, semuanya lenyap, sebab segalanya kemudian menjadi gelap.

Ada sesuatu yang mempesona dan tidak akan pernah sirna ditelan zaman. Dialah Kristus. Kristus senantiasa mempesona hidup kita. Setiap hari kita belajar untuk selalu dan semakin mencintai Dia yang tersalib, bangkit, dan naik ke surga dengan mulia. Kristus mempesona kita karena setiap saat menyertai perjalanan hidup kita.

Lalu, bagaimana memupuk dan mengembangkan keterpesonaan kita akan Yesus? Tidak lain dengan melakukan aksi kasih yang nyata, sebab Kristus hadir dalam diri orang-orang di sekitar kita. Kita diajak untuk memberi pertolongan kepada sesama dengan tulus. Yesus yang mempesona kita menggerakkan kita juga untuk meneladani diri-Nya dalam pelayanan kasih.

Kasih Yesus yang besar kepada kita menjadi semangat bagi kita untuk peduli dan menolong sesama. Yesus sudah melakukan banyak hal bagi kita, sehingga kita pun hendaknya meneruskan kasih-Nya itu dengan mengasihi sesama tanpa membeda-bedakan. Bersaudara dan bekerja sama dengan siapa pun dalam perbuatan baik dapat menjadi sarana bagi kita untuk semakin mencintai Yesus.