Berkat bagi Anak-anak

Sabtu, 18 Agustus 2018 – Hari Biasa Pekan XIX

349

Matius 19:13-15

Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Tetapi Yesus berkata: “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Surga.” Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.

***

Mat 19:1-15 menampilkan tanggapan Yesus terhadap sejumlah isu yang dipandang kontroversial, yakni perceraian, hidup selibat, dan perlakuan terhadap anak-anak. Tergambarlah di sini posisi jemaat Kristen paruh akhir abad pertama yang berseberangan dengan pandangan orang Yahudi menyangkut hal-hal tersebut.

Bagi orang Yahudi, menceraikan istri boleh-boleh saja; bagi orang Kristen, ikatan suami-istri sifatnya abadi. Bagi orang Yahudi, menikah sudah menjadi semacam kewajiban; bagi orang Kristen, hidup selibat adalah keutamaan yang luhur.

Sikap murid-murid Yesus dalam Injil hari ini menggambarkan perlakuan orang Yahudi terhadap anak-anak. Para murid memarahi orang-orang yang membawa anak-anak kecil untuk didoakan dan diberkati Yesus. Anak-anak kurang dihargai sebab dianggap tidak tahu apa-apa dan belum menjadi pribadi yang utuh. Mereka ini berisik dan suka mengganggu saja!

Yesus punya pandangan lain. Meskipun masih kecil, seorang anak layak dihargai dan mendapat perhatian serius. Anak-anak bahkan dijadikan-Nya model orang-orang yang layak diterima dalam Kerajaan Allah. Mereka ini lugu dan polos, tetapi justru karena itulah hati mereka terbuka menyambut sapaan Tuhan dan kehadiran Yesus.

Ingin masuk Kerajaan Allah? Bersikaplah seperti itu.