Penutup
Dari uraian di atas, kiranya kita sedikit memahami suksesi jabatan paus dalam Gereja Katolik. Suksesi dilakukan melalui mekanisme konklaf ketika paus yang bertakhta meninggal dunia atau mengundurkan diri. Mekanisme semacam ini tidak dilukiskan dengan jelas dalam Perjanjian Baru. Tidak ada mekanisme yang baku mengenai suksesi jabatan pemimpin yang bisa kita temukan. Beberapa pemimpin, seperti Petrus dan Paulus, diangkat secara langsung oleh Kristus Yesus. Beberapa yang lain, seperti Matias, dipilih dengan mekanisme undian. Yang lain lagi, seperti tujuh diakon dari kelompok Helenis, dipilih oleh seluruh anggota komunitas dan kemudian diangkat oleh para rasul melalui doa dan penumpangan tangan. Itulah sebabnya, kita tidak bisa mengetahui dengan jelas mekanisme dalam suksesi kepemimpinan yang digunakan oleh jemaat kristiani perdana.***
Daftar Pustaka
Fitzmyer, Joseph A. The Acts of the Apostle: A New Translation with Introduction and Commentary. New York: Doubleday, 1998.
Jehadut, Alfons. Rasul Petrus Menurut Kisah Para Rasul. Jakarta: Lembaga Biblika Indonesia, 2001.
John Paul II. Apostolic Constitution Universi Dominici Gregis (22 Februari 1996).
Peerbolte, Lietaret L. J. Paul the Missionary. Leuven: Peeters, 2003.
Reid, Barbara E. What’s Biblical about … The Papacy dalam Bible Today, Vo. 50 (March/April 2012): 117-121.
____, “What’s Biblical about … The Conclave” dalam Bible Today, Vol. 51 (May/Juni 2013): 181-184.
Saunders, William P. “Straight Answers: Cardinals, Conclaves and a New Pope” Arlington Catholic Herald.
Sullivan, Francis A. “The Laying On of Hands in Christian Tradition” dalam Spirit and Renewal: Essays in Honor of J. Rodman Williams. Sheffield: Sheffield Academic Press, 1994.