Pesta Segera Berlalu (4)

Kritik bagi Mereka yang Hidup secara Berlebihan (Am. 6:1-14)

98

Kritik terhadap orang-orang yang hidup dalam pesta dan kesenangan

Sorotan Amos terarah kepada “orang-orang terkemuka … yang kepada mereka kaum Israel biasa datang” (Am. 6:1). Orang-orang terkemuka yang dimaksud tidak lain adalah orang-orang dari kalangan atas yang tinggal di Samaria, ibu kota kerajaan utara (Israel).[1] Mereka ini tentu saja kaum berada, tetapi bukan itu saja, mereka juga memiliki kekuasaan serta pengaruh besar di bidang sosial politik yang berdampak bagi kehidupan banyak orang. Kita sebut saja mereka sebagai “para bangsawan.” Kepada mereka, rakyat kebanyakan biasa datang sekadar untuk mendengar pandangan mengenai situasi aktual yang terjadi pada saat itu, serta nasihat mengenai apa yang sebaiknya dilakukan rakyat dalam situasi tersebut.

Oleh Amos, para bangsawan ini disindir dengan sangat tajam. Selain disebut sebagai “orang-orang terkemuka,” mereka juga dilambungkan setinggi langit dengan disebut sebagai anggota “bangsa yang utama.” Memang, meskipun tingkah lakunya memprihatinkan, mereka tetap dengan bangga menyebut diri sebagai umat pilihan Allah, ahli waris perjanjian antara Allah dan para leluhur. Tentu saja hal itu membuat mereka lebih unggul daripada bangsa-bangsa lain! Tanda yang membuktikan hal itu sudah jelas: hidup mereka berkelimpahan dan makmur sejahtera. Menurut mereka, itulah bukti bahwa Allah memberkati serta menyertai mereka.

Karena itulah mereka “merasa tenteram di gunung Samaria.” Apa yang ditakuti kalau Allah bersama mereka (bdk. keyakinan mereka tentang hari Tuhan, Am. 5:18-20)? Apalagi Samaria, tempat mereka tinggal, adalah kota dengan tembok yang sangat kuat. Mereka merasa sangat aman tinggal di situ, sebab mereka yakin bahwa tembok kota tidak mungkin bisa ditembus musuh. Mengkritik kesombongan orang-orang itu serta ketidakmampuan mereka menganalisis situasi, Amos lalu menunjukkan kepada mereka nasib Kalne, Hamat, dan Gat. Kota-kota ini dengan mudah jatuh ke tangan Asyur, padahal ketiganya jauh lebih besar dan jauh lebih kuat daripada Samaria.[2] Jika demikian, bagaimana mungkin para bangsawan Samaria yakin bahwa mereka dapat lolos dari kehancuran seperti itu?

(Bersambung)

[1] Amos berkarya di kerajaan utara. Karena itu, semua nubuat dan perkataan yang terarah kepada Sion, Yerusalem, Yehuda, dan keluarga Daud – dalam hal ini Am. 6:1a – diperkirakan merupakan tambahan dari masa kemudian.

[2] Ay. 2 baris terakhir disarankan agar dibaca sebagai berikut: “Lebih baikkah kamu daripada mereka, lebih besarkah daerahmu daripada daerah mereka?”