Struktur perikop
Am. 6:1-14 merupakan akhir perkataan-perkataan Amos (Am. 3:1 – 6:14), bagian yang diperkirakan sungguh berasal dari sang nabi sendiri. Lebih khusus, perikop ini menutup serangkaian khotbah Amos yang terdiri dari tiga bagian, yakni kecaman terhadap terjadinya ketidakadilan (Am. 5:7-17), kecaman terhadap sikap keagamaan yang keliru (Am. 5:18-27), dan kecaman terhadap orang Israel yang merasa selalu terlindungi dan aman dari serangan pihak asing (Am. 6:1-14). Am. 6:1-14 sendiri dapat dibagi menjadi beberapa bagian:
- 6:1-7 = Amos mengkritik gaya hidup kaum bangsawan.
- 6:8-11 = Samaria akan dihancurkan.
- 6:12 = kejahatan merajalela dan meliputi seluruh negeri.
- 6:13-14 = kebanggaan orang Israel semu belaka.
Kritikan yang dilontarkan Amos dalam perikop ini tergolong sangat keras. Ia mengawalinya dengan seruan “celaka” (bdk. Hos. 7:13; Zef. 2:5; Mat. 23:13-36). Seruan ini menjadi tanda turunnya peringatan atau penghakiman ilahi kepada manusia sebagai tanggapan atas tingkah laku mereka yang sudah keterlaluan. Murka Allah bangkit karena hal itu, sehingga Ia pun berketetapan untuk menjatuhkan hukuman berat yang pasti akan terjadi dan tidak akan ditunda-tunda lagi. Tidak satu orang pun akan lolos darinya. Kehancuran Samaria kemudian digambarkan oleh Amos. Itulah bentuk konkret murka Allah yang sesaat lagi harus mereka tanggung. Kota besar itu akan hancur lebur, penuh mayat yang bergelimpangan di mana-mana. Israel adalah bangsa yang kuat karena berhasil menaklukkan beberapa wilayah di sekitar mereka? Kasihan, mereka tidak sadar bahwa di hadapan Asyur – bangsa yang akan dikirim Allah untuk menghukum mereka – mereka itu sama sekali tidak ada apa-apanya!
(Bersambung)