Kasih Kristus Melampaui Segala Pengetahuan

Jumat, 8 Juni 2018 – Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus

534

Efesus 3:8-12, 14-19

Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu, dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu, supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di surga, sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.

Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa, yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam surga dan di atas bumi menerima namanya. Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.

***

Paulus menyebut diri sebagai orang yang paling hina di antara segala orang kudus, yakni di antara para rasul dan di antara semua anggota jemaat. Namun, Tuhan telah memberikan kepadanya anugerah untuk memberitakan kekayaan Kristus kepada orang-orang bukan Yahudi, dan untuk membuat semua orang melihat rencana rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi di dalam Allah.

Dua hal yang disebut Paulus itu menunjuk pada kehendak Allah yang dinyatakan dalam Kristus Yesus, yaitu keselamatan manusia. Kristus datang dari Allah dan hadir ke dalam dunia untuk menyelamatkan manusia. Di dalam Kristus yang mati di kayu salib untuk keselamatan manusia, jemaat dapat melihat betapa dalamnya kasih Bapa kepada manusia.

Jemaat telah percaya kepada Kristus. Paulus berdoa bagi mereka agar kepercayaan mereka semakin kokoh. Ia memohon agar Allah menguatkan mereka dengan Roh-Nya yang telah diberikan ke dalam batin setiap anggota jemaat. Dengan kekuatan ini, mereka akan dapat bertahan untuk percaya kepada Kristus di tengah dunia.

Paulus juga berdoa agar jemaat semakin memahami kasih Kristus yang telah dinyatakan dalam kematian-Nya di kayu salib. Kasih Kristus melampaui segala pengetahuan. Tidak ada pengetahuan yang lebih unggul daripada pengetahuan akan kasih Allah kepada manusia sebagaimana dinyatakan dalam kematian Kristus. Kasih Allah inilah yang akan menuntun orang beriman dalam menjalani kehidupan di dunia sampai mereka menghadap Bapa dan hidup bersama Dia dalam kasih yang abadi.

Paulus tidak melihat tugas untuk memberitakan Kristus sebagai beban, melainkan anugerah. Mengapa demikian? Bukankah tugas itu berat? Anugerah Allah tidak terbatas pada hal-hal yang menyenangkan raga. “Dipercaya oleh Allah untuk mengerjakan suatu tugas” merupakan anugerah. Allah memberi kepercayaan kepada Paulus untuk memberitakan Injil, dan Paulus mengerjakan tugas ini dengan penuh kesungguhan.

Saudara-saudari sekalian, hal yang sama berlaku untuk orang yang percaya kepada Kristus. Kita dipercaya oleh Allah untuk menyampaikan kasih-Nya kepada sesama. Kita perlu menyadari bahwa ini adalah anugerah. Kerjakanlah semuanya itu dengan penuh kegembiraan.