Problem Kesetiaan: Belajar dari Nabi Hosea (12)

183

Akhir kata

Kesetiaan kepada pasangan hidup merupakan perjuangan yang harus dijalani oleh orang-orang yang hidup dalam perkawinan. Perjuangan itu baru akan berakhir ketika maut memisahkan keduanya. Kesetiaan sering kali menjadi sulit karena orang mencari alasan untuk setia sesuai dengan pandangannya sendiri. Ketika seseorang masih melihat pasangan sebagai pribadi yang sesuai dengan kehendak hatinya, bisa jadi ia menjadi lebih mudah untuk setia. Namun, belajar dari kehidupan perkawinan Nabi Hosea, setiap orang beriman diajak untuk berpaling kepada Tuhan sebagai alasan untuk setia kepada pasangan hidupnya.***

 

Kepustakaan

Brueggeman, W., The Prophetic Imagination. Minneapolis: Fortress Press, 2001.

Cohen, A., The Twelve Prophet. London: The Soncino Press, 1957.

Darmawijaya, St., Tindak Kenabian: Kisah Perbuatan Aneh Para Nabi. Yogyakarta: Kanisius, LBI, 1991.

Darmawijaya, St., Warta Nabi Abad VIII: Amos Hosea, Proto Yesaya, Yogyakarta: Kanisius, LBI, 1990.

De Menezes, R., Voices from Beyond: Theology of the Prophetical Books. Mumbai: St. Pauls, 2003.

Matthews, V.H., 101 Questions and Answers on the Prophets of Israel. New York: Paulist Press, 2007.

McConville, J.G., Exploring the Old Testament: A Guide to the Prophets. Downers Grove: InterVarsity, 2002.

McKenna, M., Prophets: Words of Fire. Mumbai: Pauline Publication, 2002.

Vawter, B., Amos, Hosea, Micah: With an Introduction to Classical Prophecy. Wilmington: Michael Glazier, 1981.

Wolff, H. W., Hosea. Philadelphia: Fortress Press, 1978.