Yakub bermimpi, tampaklah sebuah tangga didirikan di bumi yang ujungnya sampai ke langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah naik turun di tangga itu. Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman, “Akulah TUHAN, Allah Abraham, kakekmu, dan Allah Ishak. Tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu.” … Yakub bangun dari tidurnya lalu berkata, “Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya.” Ia takut dan berkata, “Alangkah dahsyatnya tempat ini! Ini tidak lain dari Rumah Allah. Inilah pintu gerbang Surga” (Kej. 28:12-13, 16-17).
***
Pada malam pertama pelariannya, Yakub bermimpi melihat malaikat-malaikat Allah naik turun dari langit. Baru pada saat itulah Yakub menjadi sadar akan kehadiran ilahi yang selama ini tidak diketahuinya. Tuhan Allah berdiri di samping sang pengungsi dan meneguhkan janji akan tanah dan keturunan.
Betapa pun susahnya nasib di pengungsian, pengembaraan dapat menjadi momen rahmat menemukan rahasia kehadiran Allah di bumi, yang selain merupakan rumah kita bersama, pertama-tama adalah Rumah Allah, Bet-El.
***
Marilah berdoa:
Terpujilah Engkau, Tuhan, karena Engkau menyatakan kehadiran-Mu, di mana kami tidak menduga bahwa Engkau ada dan mengindahkan kami.
Saat ini, kami cemas dapat terusir dari bumi, hadiah-Mu yang amat baik. Yakinkanlah kami kembali akan rahasia kehadiran-Mu, agar kecemasan kami berubah menjadi kepercayaan, dan rasa takut kami berubah menjadi momen perdamaian. Amin.