Matius 9:35 – 10:1, 6-8
Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan telantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”
Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.
“Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.”
***
Dalam dunia Perjanjian Lama, gembala adalah seorang pemelihara dan pembimbing kawanan domba. Tugas kegembalaan ini dapat dilakukan oleh semua orang, baik laki-laki maupun perempuan (Kej. 29:6; 1Sam. 16:11). Tugas gembala tidak mudah, sebab ia harus bertanggung jawab atas kehidupan domba-dombanya. Ia menuntun kawanan domba ke padang rumput hijau pada pagi hari, dan menuntun kembali ke kandang pada malam hari. Seorang gembala sering kali menghadapi ancaman binatang buas dan pencuri. Ia harus melindungi, bahkan mengorbankan nyawa demi keselamatan kawanan dombanya.
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus merasa prihatin melihat umat Allah yang begitu banyak, namun telantar. Mereka ini seperti domba yang tidak bergembala. Karena itu, Ia mengajak para murid untuk memohon kepada Tuhan agar mengirimkan gembala-gembala yang baik bagi mereka atau pekerja-pekerja untuk memetik tuaian yang banyak itu. Bukan hanya memohon, ternyata para murid sendirilah gembala-gembala atau pekerja-pekerja yang dimaksud. Yesus mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan menghadirkan keselamatan bagi umat Allah yang menderita.
Hari ini kita memperingati St. Ambrosius, seorang uskup dan pujangga Gereja. Ia terpilih sebagai uskup secara aklamasi dan mendamaikan dua kelompok yang berselisih. Ia berjuang mempertahankan ajaran iman Gereja dari aliran sesat Arianisme yang berkembang dalam perjalanan sejarah Gereja. Dia adalah seorang gembala yang membimbing umat Allah pada jalan kebenaran dan keselamatan.
Kita diajak untuk terus-menerus menjalin relasi yang intens dengan Yesus, gembala kita. Itu berarti kita harus tinggal di dalam Yesus. Tinggal di dalam Yesus akan menuntun kita pada pengenalan yang mendalam tentang pribadi-Nya, dan pengenalan itu akan mendorong kita untuk menjadikan-Nya sebagai model dalam pelayanan kita. Kita semua dipanggil menjadi gembala yang baik bagi orang lain. Menjadi gembala berarti memimpin dan menuntun orang lain pada jalan kebaikan. Mari kita menjadikan Yesus sebagai model kepemimpinan dan pelayanan kita. Kepemimpinan dan pelayanan Yesus tidak berorientasi pada diri sendiri dan keluarga sendiri, tetapi mengutamakan kepentingan umum, keadilan, kesejahteraan, dan keselamatan manusia seutuhnya.