Keberanian dan Kesetiaan dalam Menjalani Hidup

Rabu, 27 November 2024 – Hari Biasa Pekan XXXIV

32

Lukas 21:12-19

“Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.”

***

Sabda Yesus hari ini menunjukkan panggilan sang Raja untuk para kesatria-Nya. Di jalan kehidupan, para kesatria akan menghadapi kesulitan, penderitaan, dan tantangan. “Kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku.” Yesus blak-blakan ketika berbicara mengenai jalan yang akan dilalui oleh orang-orang yang menjadi murid-Nya. Jalan itu terjal, berbatu, dan berbahaya. Namun, itulah panggilan dari-Nya.

Berhadapan dengan jalan seperti itu, sebagai kesatria-Nya, kita hanya perlu berpegang pada janji-Nya. “Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu.” Yesus akan pasang badan bagi kita ketika kita berhadapan dengan kesulitan dan tantangan. Yang Dia minta dari kita hanyalah agar kita tetap bertahan. Kesulitan dan tantangan itu justru menjadi kesempatan untuk bersaksi. 

Di jalan seorang kesatria, ada kesulitan, penderitaan, dan tantangan, namun sang Raja akan menemani. Sejarah kristiani telah membuktikan kebenaran janji-Nya. Hal itu nyata dalam kisah para martir: Penjara menjadi istana kasih-Nya, tiang pancang menjadi takhta kemuliaan-Nya, dan badai kehidupan terasa seperti musim semi yang menyenangkan. Semuanya karena Kristus bersama mereka.

Sabda Yesus hari ini memberi kita keberanian dan kesetiaan dalam menjalani hidup yang sering kali tidak mudah. Yesus berkata, “Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.” Ajakan Yesus untuk tetap setia di tengah kesulitan ini mengingatkan saya akan perkataan yang diyakini berasal dari Bunda Teresa: “Bila engkau baik hati, bisa saja orang lain menuduhmu punya pamrih; tetapi bagaimanapun berbaik hatilah. Bila engkau jujur dan terbuka, mungkin saja orang lain akan menipumu; tetapi bagaimanapun jujur dan terbukalah. Bila engkau mendapat ketenangan dan kebahagiaan, mungkin saja orang lain jadi iri; tetapi bagaimanapun berbahagialah. Bila engkau sukses, engkau akan mendapat beberapa teman palsu dan beberapa sahabat sejati; tetapi bagaimanapun, jadilah sukses. Apa pun yang engkau bangun selama bertahun-tahun bisa jadi akan dihancurkan orang lain hanya dalam satu malam; tetapi bagaimanapun bangunlah dan teruslah berkarya. Kebaikan yang engkau lakukan hari ini mungkin saja besok sudah dilupakan orang; tetapi bagaimanapun teruslah berbuat baik. Bagaimanapun berikan yang terbaik dari dirimu sebaik-baiknya yang dapat engkau lakukan. Pada akhirnya, engkau akan tahu bahwa ini adalah urusan antara engkau dan Tuhanmu, bukan urusan antara engkau dan mereka.” Semoga kita selalu mendapatkan keberanian yang kita butuhkan untuk tetap setia di dalam jalan kasih-Nya.