Menjadi Kerabat Tuhan

Selasa, 24 September 2024 – Hari Biasa Pekan XXV

63

Lukas 8:19-21

Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. Orang memberitahukan kepada-Nya: “Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau.” Tetapi Ia menjawab mereka: “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.”

***

Ibu Yesus dan para saudara-Nya datang hendak menemui Yesus. Namun, mereka tidak dapat mencapai-Nya, sebab terhalang oleh orang banyak. Maklum, Yesus adalah pengajar yang memikat massa, apalagi dengan mukjizat-mukjizat-Nya.

Berbeda dengan Injil Markus, dalam Injil Lukas tidak dikatakan bahwa mereka datang untuk membawa Yesus pulang karena menganggap-Nya tidak waras. Lukas berfokus pada upaya mereka untuk berjumpa dengan Yesus. Maria dan para saudara Yesus menjadi teladan kita: Teruslah berupaya untuk datang dan berjumpa dengan Tuhan, apa pun caranya.

Kehadiran mereka dilaporkan kepada Yesus. Yesus tidak menolak atau membantah ikatan kekerabatan dengan ibu dan para saudara-Nya itu. Ia justru menegaskan kualitas mereka sebagai teladan kemuridan: “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.”

Sejak menerima kabar dari malaikat, Maria sudah menjadi pendengar dan pelaku firman. Saat Yesus sudah dewasa dan berkarya, dua hal itu tetap ia teladankan, yakni menjadi pendengar dan pelaku firman Allah. Bukan saja bunda Tuhan, Maria juga menjadi bunda dan model bagi kita, kaum beriman. Hanya dengan mendengarkan dan melakukan firman Allah kita dapat menjadi kerabat Tuhan dan warga kerajaan-Nya.