Perjanjian Antara Allah dan Bumi

Eco Lectio Divina 30

21

“Busur-Ku Kutaruh di awan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi. Apabila Aku mendatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan, Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk hidup, segala yang bernyawa. Tidak akan ada lagi air yang menjadi air bah untuk memusnahkan segala makhluk” (Kej. 9:13-15).

***

Perjanjian yang diadakan Allah dengan keluarga Nuh melibatkan bumi dan semua makhluk yang hidup di atasnya. Tanda perjanjian adalah pelangi yang menandakan bahwa Allah telah menggantungkan busur-Nya dan mengistirahatkan senjata-Nya di langit. Melalui pelangi, Allah mengingatkan diri-Nya untuk tidak lagi membiarkan air menjadi air bah yang memusnahkan segala yang hidup.

Janji setia Allah ini mengundang kita untuk mengubah kekerasan hati kita yang kini memusnahkan begitu banyak makhluk hidup di bumi.

***

Marilah berdoa:

Terpujilah Engkau, Tuhan, karena perjanjian-Mu dengan bumi dan kehidupan di atasnya. Saat ini, Ibu Bumi harus meratapi begitu banyak anaknya karena tanah longsor, banjir bandang, serta kenaikan pemukaan laut akibat salah langkah dan kelalaian kami, manusia. Kesetiaan-Mu kepada bumi dan segala makhluk hidup kiranya menguatkan kami dalam perjuangan melawan pemanasan bumi dan perubahan iklim, serta penyebab dan segala akibat fatalnya. Amin.