Engkau Adalah Mesias

Sabtu, 29 Juni 2024 – Hari Raya Santo Petrus dan Paulus

78

Matius 16:13-19

Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka: “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.”

***

Bacaan Injil hari ini mengisahkan pengakuan iman Petrus kepada Yesus. Pengakuan itu dimulai dengan suatu percakapan antara Yesus dan para murid-Nya di Kaisarea Filipi. Di tempat ini, Yesus menanyakan kepada para murid sejauh mana orang banyak mengenal Dia. Orang banyak mengenal Yesus sebagai salah seorang nabi, seperti Elia, Yeremia, atau Yohanes Pembaptis.

Berbeda dengan pandangan orang banyak, Petrus mengenal dan percaya Yesus sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup. “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” demikian pengakuan iman Petrus. Karena iman yang mendalam itu, Yesus menjadikan Simon Petrus sebagai batu karang yang kokoh bagi Gereja-Nya. “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.”

Hari ini adalah Hari Raya Santo Petrus dan Paulus, dua rasul agung di dalam Gereja. Petrus, seorang nelayan dari Galilea, memutuskan untuk mengikuti Yesus ketika Yesus memanggilnya menjadi penjala manusia. Ia menyaksikan berbagai mukjizat yang dikerjakan Yesus, di antaranya mukjizat penangkapan ikan yang membuatnya semakin mengasihi dan setia kepada Yesus.

Sementara itu, Paulus berasal dari Tarsus di Asia kecil. Ia seorang terdidik yang belajar dari Gamaliel di Yerusalem. Paulus sebelumnya dikenal fanatik dalam agama Yahudi. Itulah yang mendorongnya untuk mengejar dan menganiaya murid-murid Yesus, hingga Yesus yang bangkit mengubahnya menjadi seorang rasul dalam perjalanannya ke Damsyik. Paulus menjadi rasul untuk bangsa-bangsa asing.

Kita belajar dari Rasul Petrus yang mengenal Yesus secara mendalam dan percaya kepada-Nya sebagai Mesias, Juru Selamat dunia. Mari kita bertanya: Sejauh mana kita mengenal Yesus dalam hidup kita? Lebih dari nabi dan tokoh sejarah, Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat dunia. Kita juga belajar dari Rasul Paulus yang tanpa kenal lelah menjelajah wilayah-wilayah Asia Kecil untuk mewartakan Kristus yang bangkit. Mari kita tekun mewartakan Kristus dalam konteks hidup dan karya kita setiap hari.