Markus 10:28-31
Berkatalah Petrus kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!” Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
***
Berbeda dengan seorang kaya yang muncul dalam bacaan Injil kemarin, para murid yang diwakili oleh Petrus menyatakan bahwa mereka telah meninggalkan segalanya untuk mengikuti Yesus. Para murid dengan ini dipertentangkan dengan orang kaya yang melekat erat dengan kekayaannya itu. Meski memiliki banyak kekurangan, mereka rela meninggalkan segala sesuatu untuk mengikuti Yesus, sehingga menjadi ahli waris Kerajaan Allah. Ungkapan “meninggalkan segala sesuatu” diartikan sebagai sikap tidak melekat dengan harta milik, sebab Petrus masih memiliki rumah dan perahu untuk menangkap ikan.
Para murid yang rela meninggalkan segala sesuatu demi Yesus dan Injil-Nya itu akan diganjar dengan pahala yang jauh lebih besar, baik pada masa sekarang di dunia ini, maupun di masa mendatang. Pengorbanan Petrus dan para murid lainnya akan dibalas seratus kali lipat, juga keluarga yang baru, yang tidak didasarkan pada hubungan biologis, tetapi pada kesediaan untuk mendengarkan dan melaksanakan sabda Allah.
Namun, Yesus menyelipkan pula sebuah peringatan tentang penganiayaan yang akan dialami oleh para murid-Nya. Melalui peringatan ini disampaikan bahwa mereka akan mengikuti Dia di jalan penderitaan. Yesus tidak menjanjikan hidup yang mudah. Ganjaran di dunia ini dan di dunia mendatang akan diterima dengan disertai berbagai kesulitan, sebab memberikan segalanya bagi Yesus dan Injil-Nya bukanlah hal yang mudah.
Apakah kita mau memberikan segalanya dan mempersembahkan diri kita sepenuhnya kepada Yesus dan Injil-Nya? Jika kita bersedia melakukan itu, kita akan memperoleh sukacita dan damai yang merupakan harta yang tak ternilai harganya. Kita akan menerima warisan di surga yang bertahan selamanya. Kita akan menerima seratus kali lebih banyak daripada yang telah kita berikan kepada-Nya.