Arti Doa

Rabu, 15 Mei 2024 – Hari Biasa Pekan VII Paskah

108

Yohanes 17:11b-19

“Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.”

***

Karena sangat mencintai para rasul-Nya, menjelang wafat, Yesus secara khusus mendoakan mereka. Ini sungguh sebuah momen yang indah dan mengharukan. Doa Yesus tersebut menggambarkan relasi-Nya dengan Bapa, sebab di situ tergambar relasi Allah Tritunggal. Yesus sungguh mengenal Bapa, demikian pula Bapa mengenal Dia. Yesus mencintai Bapa dan Bapa mencintai-Nya. Roh Kuduslah ikatan kasih antara Bapa dan Yesus tersebut, sehingga Yesus tidak pernah terpisah dari Bapa. Yesus juga taat dalam melaksanakan kehendak Bapa, dan Bapa pun senantiasa menyertai-Nya.

Pada dasarnya, doa merupakan komunikasi yang berlangsung dua arah. Ada saat di mana kita berbicara, dan ada saat di mana kita mendengarkan. Oleh karena itu, ada saat di mana kita menyampaikan ungkapan hati kita, dan ada saat di mana kita mendengarkan Tuhan berbicara. Dalam doa, perlu ada saat untuk hening.

Dalam doa juga ada saat untuk bersyukur dan saat untuk memohon. Ada orang berhenti berdoa dengan alasan doanya tidak kunjung terkabul. Hal ini terjadi karena doa tersebut lebih banyak berisi permohonan daripada ungkapan syukur. Doa bukanlah saat bagi kita untuk memaksa Allah agar mengikuti kehendak kita. Sebaliknya, doa adalah saat di mana kita membuka diri untuk mengikuti kehendak Allah. Ia bekerja dalam berbagai cara. Doa membantu kita untuk melihat karya Allah dan bersyukur. Semoga doa-doa kita semakin mendalam. Tuhan memberkati.