LBI dalam Workshop Catholic Biblical Federation South East Asia (CBF-SEA)

71

KUCHING, LBI –Catholic Biblical Federation South East Asia (CBF-SEA) mengadakan workshop selama lima hari di Kuching, Sarawak, Malaysia dari tanggal 11 Maret sampai 15 Maret 2024. Workshop ini melibatkan delegasi dari beberapa negara di Asia Tenggara, yaitu Malaysia, Filipina, Thailand, Indonesia, Kamboja, Myanmar, dan Vietnam.

Delegasi dari Indonesia adalah RP. Albertus Purnomo OFM (Ketua LBI), RP. Christologus Dhogo SVD (Wakil Ketua LBI), dan Bpk. Taufik Hidayat Linggadjaja (delegasi dari associate member CBF-SEA Komisariat Terra Sancta Indonesia). LBI sendiri merupakan anggota penuhCBF sejak 1971 mewakili Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Dengan demikian, LBI wajib untuk berpartisipasi dalam workshop ini.

Dalam workshop ini, para delegatus dari anggota CBF-SEA mendiskusikan rencana masing-masing regio (Utara, Selatan, dan Filipina) tentang sejumlah program yang merupakan langkah konkret dari berbagai rekomendasi yang ditetapkan dalam CBF Tenth Plenary Assembly di Mar del Plata, Argentina pada April 2023. Pertemuan ini dihadiri oleh uskup agung Kuching Mgr. Simon Peter Poh Hoon Seng dan uskup Chiang Mai, Thailand Mgr. Francis Xavier Vira Arpondratana. Selain itu, Koordinator CBF-SEA sub-regional Dr. Natividad B. Pagadut dari Filipina juga mengundang Rev. Fr. Jan Stefanow SVD sebagai Sekretaris Jenderal CBF yang berkedudukan di Roma.

Setiap delegasi diberi kesempatan untuk mempresentasikan kerasulan Kitab Suci di daerahnya masing-masing. RP. Albertus Purnomo OFM sebagai delegasi dari Indonesia, melalui video singkat mempresentasikan aktivitas kerasulan Kitab Suci selama Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) setiap bulan September. Selain itu, dipresentasikan juga tentang buku Identity Identified (Perjanjian Baru dengan catatan singkat yang ditujukan bagi generasi muda) yang telah diadaptasi dalam bahasa Indonesia hasil kerja sama antara Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) dan Komisi Kepemudaan KWI. Berkenaan dengan presentasi buku Identity Identified, peserta workshop juga mendengarkan secara langsung dari Australia melalui Zoom, testimoni salah pendukung munculnya buku ini, yaitu John Bergins.

Salah satu tema yang diangkat dalam workshop ini adalah gagasan-gagasan pastoral yang direkomendasikan dalam pertemuan Federation of Asian Bishops’ Conferences (FABC) di Thailand dalam rangka 50 tahun FABC (2022). Mgr. Simoh Poh yang memaparkan gagasan ini menyebut tiga hal yang penting diimplementasikan di Asia, yaitu mewartakan Injil di Asia, menceritakan kisah Yesus dalam konteks Asia, dan hidup di antara orang-orang yang berbeda agama dan kepercayaan.

Ide dan gagasan ini dapat menjadi inspirasi untuk mengembangkan kerasulan Kitab Suci dalam konteks sosial dan kultur masing-masing negara dan bangsa. Khususnya di Indonesia, ide dan gagasan untuk mewartakan Injil dan menceritakan Yesus dalam konteks Asia menjadi sebuah tantangan dan kesempatan untuk semakin membumikan sabda Allah dan Injil dalam konteks Indonesia.***(Reportase: Albertus Purnomo OFM)