Mari Memuliakan Nama-Nya

Minggu, 17 Maret 2024 – Hari Minggu Prapaskah V

184

Yohanes 12:20-33

Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa orang Yunani. Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: “Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus.” Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus. Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: “Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa. Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!” Maka terdengarlah suara dari surga: “Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!” Orang banyak yang berdiri di situ dan mendengarkannya berkata, bahwa itu bunyi guntur. Ada pula yang berkata: “Seorang malaikat telah berbicara dengan Dia.” Jawab Yesus: “Suara itu telah terdengar bukan oleh karena Aku, melainkan oleh karena kamu. Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar; dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku.” Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.

***

Setiap enam bulan dalam satu tahun, area kebun kecil di depan pekarangan rumah saya akan mengalami cuaca yang bergantian. Pada bulan April sampai September, sinar matahari akan bersinar dengan panas terik, sehingga hawa panasnya masuk ke dalam rumah. Pada bulan Oktober sampai Maret, sinar panas ini akan hilang dan terasa sejuk sehingga menarik mata untuk memandang sekitarnya.

Di pekarangan kecil ini, saya mempunyai beberapa tanaman bunga dan buah. Ketika musim panas tiba, saya harus rajin menyirami, memberi pupuk, memilih, dan memindahkan pot tanaman bunga yang tidak tahan pada panasnya sinar matahari. Ada beberapa pot tanaman bunga dengan isi tanah, tetapi tidak ada tanda-tanda kehidupan. Walaupun seperti itu keadaannya, saya tetap rajin menyiramnya dan tidak membuangnya, sebab ketika musim panas usai, bibit-bibit baru akan muncul kembali. Mereka seakan-akan terbangun dari tidur panjang dan siap untuk tumbuh serta memamerkan keindahannya.

Dalam bacaan Injil hari ini, Tuhan menawarkan banyak kesempatan kepada kita untuk memperbaiki diri agar bisa lebih dekat dengan-Nya. Kita diundang untuk menjadi seperti biji gandum yang mati dan jatuh ke dalam tanah lalu menghasilkan banyak buah. Oleh karena itu, Yesus masih menunggu kita untuk datang menunjukkan sikap iman yang sesungguhnya, yaitu tahu bersyukur dan memuliakan Allah atas karya yang dilakukan-Nya.

Bersyukur dan memuliakan Tuhan bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Pertama, mencintai dengan berfokus pada hukum cinta kasih, yaitu dengan mengasihi, mau mengampuni, dan rela berkorban bagi sesama. Dengan salib-Nya, Tuhan telah lebih dahulu mengasihi, mengampuni dosa, dan rela berkorban untuk menyelamatkan kita. Kedua, melayani dengan setia dan mau menjadi seperti hamba. Apa yang kita miliki semuanya adalah pemberian kasih dari Tuhan. Sudah sepantasnya kita bersyukur dan memuliakan nama-Nya dalam keseluruhan hidup kita dengan mau melayani di mana pun kita berada  tanpa menghitung untung rugi.

Masa Prapaskah adalah waktu yang baik bagi kita untuk merenung dan melakukan introspeksi diri. Kita diundang untuk kembali dan memperbaiki relasi dengan Tuhan yang mungkin telah pudar. Banyak peristiwa telah kita alami dalam hidup ini, baik itu suka ataupun duka. Di dalam setiap peristiwa itu, secara tidak langsung Tuhan mau menyelipkan pesan-pesan dan pengajaran iman kepada kita. Mari kita dengan setia mau melayani sesama hanya demi untuk kemuliaan nama-Nya.