Lukas 11:27-28
Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau.” Tetapi Ia berkata: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.”
***
Saudara-saudari terkasih, pertobatan senantiasa mendatangkan kesejukan dalam hidup. Kembali ke jalan yang benar senantiasa mendatangkan pencerahan baru. Sebagai orang Katolik, bertobat berarti kembali kepada jalan cinta kasih Yesus. Jalan cinta kasih itu ditempuh dengan gembira dengan menjadi pendengar dan pelaksana sabda Tuhan.
Menjadi pendengar sabda berarti bersedia menangkap, mencerna, mengerti, serta mengenali kehendak Allah. Menjadi pelaksana sabda berarti menghidupi dan mewartakan sabda itu dalam kehidupan harian. Kedua hal tersebut membuat seluruh hidup kita diinspirasi dan dijiwai oleh sabda Tuhan.
Apa buah-buah yang akan kita peroleh kalau kita menjadi pendengar dan pelaksana sabda Tuhan? Hidup kita akan menjadi aman, tanpa rasa khawatir, sebab Allah melindungi dan menjamin kita setiap saat. Bersama Allah, kita akan merasakan kekuatan-Nya. Dalam perjumpaan dengan sesama, kita akan menjadi sadar bahwa kehadiran kita menghadirkan berkat, kedamaian, dan ketenangan melalui sapaan-sapaan kita yang penuh dengan kehangatan, ketulusan, dan kerendahan hati. Keterlibatan kita dalam suatu hal tidak bertujuan untuk menguasai atau mendominasi, tetapi untuk melibatkan banyak orang dan memberi kesempatan kepada siapa saja yang berkehendak baik.
Mari kita benar-benar menjadikan sabda Tuhan sebagai bagian dari hidup, perjuangan, pekerjaan, dan pelayanan kita. Mari kita juga menjadikan sabda Tuhan sebagai doa, saat teduh, dan saat hening kita bersama-Nya. Jangan lupa untuk selalu mempunyai saat hening bersama Tuhan, dan rasakanlah sukacita kasih-Nya!