Matius 11:25-30
Pada waktu itu berkatalah Yesus: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.”
***
Hari ini Gereja Katolik sejagat merayakan Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus. Ketika mendengar ungkapan “hati kudus Yesus”, ingatan kita pasti terarah pada patung Yesus yang sering kita temukan di banyak gereja, di mana Yesus berdiri dengan hati-Nya yang membara dengan penuh cinta dan sukacita. Sebetulnya ada sebuah pesan yang ingin disampaikan oleh patung hati kudus Yesus tersebut. Setiap kali melihat patung itu, kita diingatkan untuk membuka diri kita kepada kasih Kristus dan memberikan diri kita sepenuhnya kepada-Nya sebagaimana yang diteladankan oleh-Nya. Dia membuka hati-Nya di hadapan kita sebagai contoh bagaimana kita semestinya menghayati hidup kita di tengah dunia.
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengundang kita untuk mendekatkan seluruh diri dan kehidupan kita kepada hati-Nya yang mahakudus, hati yang penuh dengan belas kasihan: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Yesus berjanji bahwa jika kita datang kepada-Nya, Dia akan memberi kita istirahat. Kelegaan yang Dia berikan akan memperbarui dan memulihkan kita. Beban hidup kita yang sering kali rumit dan berat akan diangkat oleh-Nya.
Yang perlu kita lakukan hanyalah mengakui kuasa-Nya yang tak terbatas. Kita hanya diminta untuk percaya secara total kepada Yesus. Ia akan membawa damai dan sukacita bagi kita. Ia akan membebaskan kita dari perbudakan dosa. Ia tidak akan meninggalkan kita sendirian.
Apa yang kita lakukan saat kita berada pada titik terendah kehidupan? Bagaimana kita mengatasi rasa lelah yang kita rasakan? Sudahkah kita membawa beban, kegelisahan, dan keletihan kita kepada Yesus, dan dengan iman yang teguh meminta kasih karunia-Nya untuk memberi kita penghiburan? Mereka yang rendah hati dan selalu mencari pertolongan dari Tuhan akan menemukan jawabannya. Yesus akan datang, mendampingi, dan menolong kita mengatasi segala beban yang kita pikul.
Hari ini, mari kita datang dan meletakkan seluruh kecemasan, ketakutan, dan kekhawatiran kita di tangan Yesus. Percayalah kepada-Nya, percayalah kepada hati-Nya yang mahakudus. Yesus selalu ada bersama kita. Mari kita memiliki hati yang terbuka, agar Tuhan mengaruniakan kepada kita rahmat kemurnian, sehingga dapat melihat apa yang Dia kehendaki dalam hidup kita.