Janganlah Gelisah Hatimu

Jumat, 5 Mei 2023 – Hari Biasa Pekan IV Paskah

117

Yohanes 14:1-6

“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.

Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.” Kata Tomas kepada-Nya: “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

***

Kegelisahan sering kali menjadi batu sandungan untuk mempunyai harapan dalam hidup. Orang yang gelisah cenderung takut untuk berharap. Pikiran yang tidak seimbang membuat orang yang bersangkutan terkungkung dalam masa-masa yang penuh dengan penderitaan, entah karena situasi tertentu maupun karena pengaruh pihak tertentu.

Hari ini, Yesus mengajak para murid-Nya untuk tidak gelisah. Yesus tidak mau mereka tidak mempunyai harapan ketika kelak mengalami penderitaan. Untuk itu, Ia berusaha meyakinkan mereka tentang janji keselamatan yang dihadirkan-Nya dalam kuasa Bapa.

Kegelisahan merupakan suatu kondisi yang akan selalu hadir dalam hidup kita. Gelisah sebetulnya wajar saja, asalkan kita tidak terus berlarut-larut di dalamnya. Iman kita mengajarkan bahwa kemenangan akan kita terima setelah kita berani mengalami penderitaan. Namun, banyak orang jatuh ketika bertemu dengan kegelisahan. Mereka larut dalam keputusasaan, hingga akhirnya berhenti berharap dan mencari pelarian dalam godaan roh jahat.

Untuk mengatasi kegelisahan, kita harus menyeimbangkan antara pikiran dan harapan. Artinya, semua kegelisahan harus bisa dijadikan sarana untuk semakin berharap pada kuasa Tuhan. Sebagaimana Yesus yang mengalami penderitaan tetap dinaungi oleh kuasa Allah, kita yang gelisah pun juga demikian. Ketika sedang gelisah, sebetulnya kita mempunyai kesempatan untuk semakin berharap pada kuasa-Nya. Semoga kita semakin bijak dalam bersikap ketika diterpa suasana gelisah. Tuhan memberkati.