Dosalah yang Menajiskan Kita

Rabu, 8 Februari 2023 – Hari Biasa Pekan V

176

Markus 7:14-23

Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: “Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah. Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya.” [Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar!]

Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang arti perumpamaan itu. Maka jawab-Nya: “Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?” Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal. Kata-Nya lagi: “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinaan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”

***

Kita sering mendengar kata “najis”. Najis diasosiasikan dengan sesuatu yang kotor. Dalam agama Yahudi, konsep tentang kenajisan sangat berkaitan erat dengan peribadatan. Menurut mereka, doa orang yang najis tidak akan diterima oleh Allah. Berbeda dengan itu, dalam tradisi kekristenan, kenajisan sangat dikaitkan dengan hati yang tercemar oleh perbuatan-perbuatan jahat. Bagi orang Kristen, kenajisan tidak dipengaruhi oleh faktor dari luar, apalagi soal makan dan minum.

Bacaan Injil hari ini berisi tentang ajaran Yesus yang berbicara tentang kenajisan. Bagi Yesus, seluruh makanan yang ada di bumi tidak menajiskan seseorang, sebab apa pun makanan dan minuman itu pada akhirnya akan masuk ke dalam perut dan sisa pengolahannya akan dibuang di jamban. Makanan yang berlebihan bisa saja menimbulkan banyak penyakit, seperti kolesterol, asam urat, diabetes, dan lain sebagainya, namun semua itu tidak menajiskan seseorang.

Berbeda halnya dengan pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, zina, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujatan, kesombongan, dan kebebalan. Semua itu adalah perbuatan dosa yang keluar dari hati manusia, dan itulah yang menajiskan seseorang.

Perihal makanan, memang benar bahwa semua jenis makanan tidak menajiskan kita, tetapi hendaknya kita tetap harus bijaksana dalam memasukkan makanan dan minuman ke dalam tubuh kita, agar jangan berbalik menjadi penyakit yang menyusahkan kita. Selain itu, kita pun juga harus menjaga kemurniah hati kita, agar tubuh kita tidak dinajiskan oleh perbuatan-perbuatan jahat yang keluar dari hati kita.