Markus 6:53-56
Setibanya di seberang Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada. Ke mana pun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.
***
Suatu ketika, sahabat saya sakit. Mendengar bahwa dia sedang sakit berat, saya ingin sekali mengunjunginya untuk menghibur dan mendoakan. Namun, dia ternyata dirawat di sebuah rumah sakit terkenal di luar negeri, bukan di Indonesia. Saya kemudian menduga-duga mengapa pihak keluarga membawa sahabat saya itu jauh-jauh ke rumah sakit di luar negeri: Mungkin karena di sana rumah sakitnya lebih canggih; mungkin pula karena dokternya dikenal mumpuni dalam menangani penyakit-penyakit yang berat.
Seorang dokter yang andal, didukung oleh peralatan medis yang lengkap dan canggih, tentu akan dicari banyak orang. Dia menjadi sosok yang dirindukan kehadirannya oleh orang-orang sakit. Lebih lagi jika ia tidak memasang tarif yang mahal. Sudah pasti dokter hebat itu akan dibanjiri banyak pasien yang mendambakan kesembuhan.
Yesus menjadi sosok yang dicari-cari oleh banyak orang karena mampu menyembuhkan banyak penyakit, lagi pula Ia tidak menuntut bayaran kepada orang-orang yang telah disembuhkan-Nya. Setelah orang-orang itu disembuhkan, Yesus sering kali hanya meminta, “Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi!” Karena itu, Yesus menjadi sangat terkenal. Bacaan Injil hari ini melaporkan bahwa ke mana pun Yesus pergi, banyak orang yang datang kepada-Nya untuk disembuhkan. Bahkan, hanya dengan menjamah jumbai jubah-Nya, semua orang menjadi sembuh!
Sebagai pengikut Kristus, kita pun hendaknya meneladan Dia. Ke mana pun kita pergi, di mana pun kita berada, hendaknya kita menjadi pembawa kabar gembira, kabar baik, dan kabar sukacita bagi semua orang.