Berbagi Sukacita

Rabu, 21 Desember 2022 – Hari Biasa Khusus Adven

90

Lukas 1:39-45

Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.”

***

Allah menciptakan manusia dilengkapi dengan perasaan. Melalui perasaan, kita dapat mengungkapkan sesuatu yang ada dalam hati kita, baik kegembiraan dan semangat, maupun kesedihan dan kekecewaan. Tidak hanya itu, melalui perasaan, kita juga dapat mengungkapkan iman kita akan kasih, kebaikan, dan perhatian Allah. Wujudnya dapat berupa nyanyian, tarian, sorak-sorai, dan sebagainya. Kita juga dapat menyampaikannya dalam bentuk kisah atau cerita. Kita dapat berkisah atau bercerita kepada saudara-saudari di sekitar kita tentang kasih Allah.

Maria hari ini melakukan hal itu dengan mengunjungi Elisabet. Kabar sukacita yang diterima Maria dari Malaikat Gabriel tidak dipendam sendiri, tetapi dibagikan kepada saudarinya itu. Maria mengungkapkan imannya dengan mengunjungi Elisabet dan berkisah tentang peristiwa besar yang dialaminya. Allah telah menunjukkan belas kasihan-Nya! Allah  telah memberikan kepercayaan besar kepadanya! Kabar gembira itu dibagikan Maria kepada Elisabet yang juga dikaruniai Allah.

Sukacita dari Allah tidak hanya bersifat pribadi, tetapi mestinya juga berdampak bagi orang lain. Karena itu, ketika kita diberi anugerah oleh Allah, kita harus menyadari bahwa anugerah itu perlu dibagikan kepada sesama, agar orang lain juga merasakan sukacita yang kita rasakan. Dengan itu, sukacita kita akan berlipat ganda, pujian bagi Allah pun akan melambung tinggi. Saudara-saudari terkasih, kelahiran Yesus makin mendekat. Tunjukkan ekspresi sukacita kita agar sukacita itu menular dan dirasakan pula oleh orang-orang di sekitar kita.