Lukas 9:11b-17
Ia menerima mereka dan berkata-kata kepada mereka tentang Kerajaan Allah dan Ia menyembuhkan orang-orang yang memerlukan penyembuhan.
Pada waktu hari mulai malam datanglah kedua belas murid-Nya kepada-Nya dan berkata: “Suruhlah orang banyak itu pergi, supaya mereka pergi ke desa-desa dan kampung-kampung sekitar ini untuk mencari tempat penginapan dan makanan, karena di sini kita berada di tempat yang sunyi.” Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Kamu harus memberi mereka makan!” Mereka menjawab: “Yang ada pada kami tidak lebih dari lima roti dan dua ikan, kecuali kalau kami pergi membeli makanan untuk semua orang banyak ini.” Sebab di situ ada kira-kira lima ribu orang laki-laki. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Suruhlah mereka duduk berkelompok-kelompok, kira-kira lima puluh orang sekelompok.” Murid-murid melakukannya dan menyuruh semua orang banyak itu duduk. Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya supaya dibagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian dikumpulkan potongan-potongan roti yang sisa sebanyak dua belas bakul.
***
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Kamu harus memberi mereka makan!”
Kita sering kali berdoa memohon Tuhan memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan hidup kita. Itu tentu hal yang wajar. Kita memohon Tuhan yang mahakuasa untuk bertanggung jawab memperhatikan kebaikan hidup umat-Nya. Pada peringatan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus ini, kita diingatkan bahwa ada satu aspek yang perlu kita lengkapi dalam doa kita: Kita perlu memohon kepada Tuhan agar kita berani dan setia untuk bertanggung jawab. Kita tidak hanya meminta Tuhan bertanggung jawab, namun kita sendiri juga perlu bertanggung jawab terhadap kebaikan dan kesejahteraan bersama.
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus membawa kesadaran bahwa kita adalah bagian dari karya keselamatan Tuhan. Tubuh dan darah Kristus yang kita terima dalam Ekaristi mengingatkan kita akan cinta Tuhan yang begitu besar. Karena cinta, Yesus mati agar kita selamat. Setelah kita diselamatkan, kemudian kita hendak apa?
Tubuh dan darah Kristus menjadi tanda bahwa karya keselamatan akan terus hadir di tengah-tengah dunia. Kristus sudah memberikan jaminan keselamatan lewat sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya. Sekarang kita ambil bagian dalam karya keselamatan tersebut dengan bertanggung jawab terhadap sesama kita. Inilah gerak aktif, bukan gerak pasif yang menunggu Tuhan bertindak. Kualitas kita sebagai manusia kristiani tampak dalam keaktifan kita memikirkan dan mengusahakan secara konkret kebaikan bagi sesama.