Menjadi Saksi Kristus

Sabtu, 25 Januari 2025 – Pesta Bertobatnya Santo Paulus

47

Markus 16:15-18

Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”

***

Hari ini kita merayakan Pesta Bertobatnya St. Paulus. Paulus, yang sebelumnya dikenal sebagai Saulus, adalah seorang Farisi garis keras yang sangat membenci pengikut Yesus. Ia terlibat dalam penganiayaan terhadap orang Kristen, bahkan ikut berperan dalam pembunuhan Stefanus, martir pertama. Namun, dalam perjalanan menuju Damaskus, Paulus dijumpai oleh Yesus. Perjumpaan itu mengubah hidup Paulus sepenuhnya. Dia mengalami pertobatan yang radikal: Dari seorang penganiaya, ia menjadi seorang rasul yang penuh semangat untuk mewartakan Injil kepada bangsa-bangsa lain. Perubahan radikal dalam hidup Paulus merupakan contoh konkret akan kekuatan pertobatan. Seperti Paulus, setiap orang bisa mengalami transformasi yang luar biasa jika mau membuka hati bagi Tuhan.

Ketika Paulus menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya, ia tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk mewartakan kabar keselamatan yang telah ia terima. Dengan semangat yang membara, Paulus pergi ke berbagai kota, menghadapi tantangan dan penderitaan, dalam rangka mewartakan Injil kepada orang-orang yang belum mengenal Kristus. Paulus menaati perintah Yesus sebagaimana dikatakan-Nya dalam bacaan Injil hari ini, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Sekarang ini, panggilan untuk mewartakan Injil menjadi tanggung jawab kita sebagai orang-orang yang percaya kepada Yesus. Kita dipanggil bukan hanya untuk berbicara tentang Kristus dan ajaran-ajaran-Nya, melainkan juga untuk menunjukkan kasih-Nya melalui tindakan kita dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus menjadi saksi hidup dari Injil.

Tidak perlu bagi kita untuk melakukan hal-hal besar dan hebat, atau pergi ke ujung-ujung bumi melewati samudra dan benua untuk mewartakan Injil. Kita hanya diminta untuk melakukan hal-hal kecil, sederhana, dan penuh kasih yang menampakkan kebaikan Tuhan kepada orang-orang yang kita jumpai dalam kegiatan harian kita. Kita dipanggil untuk mewartakan Injil dengan cara-cara yang sesuai dengan zaman ini.

Adalah iman yang akan memampukan kita melakukan tindakan-tindakan yang menunjukkan kuasa Allah dalam diri kita, seperti menaklukkan godaan-godaan dari yang jahat, berbicara dalam bahasa kasih yang menghidupkan, serta setia dalam menghadapi berbagai tantangan. Kita memiliki tanggung jawab untuk mewartakan Injil dengan keseluruhan hidup kita. Melalui kita, orang hendaknya dapat merasakan kebaikan Tuhan dan berpengharapan pada-Nya.

Seperti Paulus yang tidak kenal lelah dalam mewartakan Injil, kita pun harus berani dan gigih untuk hidup sebagai saksi-saksi Kristus di tengah dunia yang penuh tantangan ini. Mari kita mohon rahmat dan kekuatan Tuhan, agar dapat menjadi alat-Nya dalam mewartakan Injil. Semoga api semangat pewartaan selalu membara dalam diri kita, sehingga kita tidak menyerah walau menghadapi banyak tantangan dan kesulitan.