Markus 3:7-12
Kemudian Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea, dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya. Ia menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya karena orang banyak itu, supaya mereka jangan sampai mengimpit-Nya. Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya. Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: “Engkaulah Anak Allah.” Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia.
***
Yesus memiliki daya tarik yang begitu hebat. Begitu banyak orang mengikuti-Nya setelah mendengar dan melihat segala sesuatu yang dilakukan-Nya. Mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus membuat orang tertarik untuk mendengarkan ajaran-ajaran-Nya. Kerumunan orang yang begitu besar menunjukkan suasana penuh harapan dan kerinduan untuk memperoleh keselamatan.
Yesus datang bukan hanya untuk berbicara atau mengajar, melainkan juga untuk melakukan segala hal yang baik dan membawa keselamatan bagi umat manusia. Itulah kehendak Allah, yakni keselamatan bagi umat-Nya, yang diwujudkan Yesus dengan menyembuhkan orang sakit, mengusir roh jahat, mengampuni orang berdosa, dan menguatkan orang yang lemah. Yesus melaksanakan kehendak Bapa yang menginginkan agar umat-Nya dipulihkan dan dibebaskan dari kuasa dosa dan kematian.
Sebagai pengikut Kristus, kita pun dipanggil untuk melaksanakan kehendak Allah. Hendaknya kita hidup dalam kasih, pengampunan, dan keadilan. Dalam melaksanakan kehendak Allah, kita diajak untuk membawa terang dan damai-Nya, bukan hanya pada saat-saat yang mudah dan menyenangkan, melainkan juga dalam saat-saat sulit, di mana kita harus mengorbankan diri bagi orang lain, seperti yang telah Kristus lakukan bagi kita.
Kekuatan jahat di dunia ini nyata adanya. Keberadaannya kita rasakan dalam berbagai bentuk pencobaan, godaan, atau penindasan. Namun, di hadapan Allah, kekuatan jahat tidak akan mampu bertahan. Setiap langkah kita dalam melaksanakan kehendak Allah menjadi sebuah tindakan yang mengalahkan kekuatan jahat. Ketika kita berpegang pada kehendak Allah, kekuatan jahat tidak akan mampu mengalahkan kita, sebab Allahlah yang hidup dalam diri kita.
Kehendak Allah yang kita laksanakan tidak hanya akan memerdekakan kita, tetapi juga menjadi sumber kekuatan bagi kita. Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk tetap setia pada kehendak Allah. Ini tidak mudah, tetapi Yesus selalu menemani kita. Dialah sumber kekuatan kita, yang memperlengkapi kita dengan kekuatan Roh Kudus.
Mari kita menanggapi panggilan ini dengan iman dan tekad yang kuat untuk senantiasa melaksanakan kehendak Allah. Saat kita melaksanakan kehendak-Nya, kita mengundang kuasa Allah bekerja dalam hidup kita. Semoga kita senantiasa ingat bahwa, meskipun dunia ini penuh dengan kejahatan, kita dipanggil untuk hidup dalam terang Kristus. Dalam terang-Nya, kegelapan tidak dapat menguasai kita.