Jangan Lupa Berdoa

Minggu, 12 Januari 2025 – Pesta Pembaptisan Tuhan

47

Lukas 3:15-16, 21-22

Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias, Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: “Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa daripada aku akan datang dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.”

Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”

***

Ada hal menarik dalam peristiwa pembaptisan Yesus yang diwartakan oleh Lukas. Ketika Yesus selesai dibaptis, Dia berdoa. Seketika itu juga terbukalah langit, dan Roh Kudus pun turun atas-Nya. Peristiwa ini menjadi suatu pernyataan bahwa kedekatan dengan Allah akan memberi berkat yang menggembirakan bagi setiap orang. Yesus tidak lupa berdoa kepada Allah setelah proses pembaptisan-Nya selesai. Kerendahan hati Yesus ini membuat Allah berkenan kepada-Nya. Terbukanya langit dan turunnya Roh Kudus merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada Yesus.

Dengan selalu berdoa setiap kali selesai melaksanakan kehendak Allah, Yesus memberi teladan tentang arti ketaatan. Keberhasilan yang dicapai merupakan milik Allah, sebaliknya kegagalan tidak akan menimbulkan keputusasaan. Kehidupan di dunia merupakan kesempatan untuk menaati kehendak Allah!

Ketaatan Yesus kepada Allah dinyatakan melalui hidup doa yang sempurna. Yesus tidak pernah lupa untuk berdoa. Dalam suasana gembira, bahagia, ataupun susah dan sengsara, Dia selalu berdoa. Doa menjadi bukti betapa Yesus tidak pernah mau menyimpang dari kehendak Allah. Keteladanan Yesus itu wajib kita tiru.

Sering kali terjadi bahwa ketekunan doa muncul hanya ketika kita berada dalam kesusahan. Berhadapan dengan hal-hal yang tidak bisa kita selesaikan, hati selalu mengajak kita untuk masuk ke ruang doa. Kita memanjatkan aneka macam doa, bahkan devosi yang berhari-hari lamanya pun kita jalani. Namun, ketika hidup kita menyenangkan, kita lupa untuk berdoa. Doa-doa yang kita panjatkan hanya bersifat formalitas belaka.

Pesta Pembaptisan Tuhan yang kita rayakan hari ini mengajak kita untuk tidak pernah lupa berdoa. Kualitas doa kita juga harus tetap sama, apa pun situasi hidup yang kita alami. Doa adalah kesempatan kita untuk berinteraksi langsung dengan Allah, sehingga jangan sampai berisi aneka permohonan belaka. Semoga iman kita semakin dimurnikan, khususnya dalam hal olah doa yang tulus dan komunikatif dengan Allah. Orang beriman pasti selalu tekun berbincang dengan Allah dalam doa-doanya.