Tinggal Bersama Yesus

Sabtu, 4 Januari 2025 – Hari Biasa Masa Natal

37

Yohanes 1:35-42

Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: “Lihatlah Anak Domba Allah!” Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus. Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: “Apakah yang kamu cari?” Kata mereka kepada-Nya: “Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?” Ia berkata kepada mereka: “Marilah dan kamu akan melihatnya.” Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: “Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus).” Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: “Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus).”

***

Secara pribadi, saya salut dengan umat yang menjadikan gedung gereja sebagai rumah keduanya. Ketika pastoral di salah satu paroki di Jakarta, saya terkagum-kagum dengan antusiasme umat yang setia datang ke gereja dan melayani di gereja. Mereka tidak hanya datang pada jam-jam misa, tetapi juga berdoa secara pribadi di luar misa. Tidak jarang mereka mampir sejenak ke gereja untuk berdoa pada jam kerja. Mereka menjadi lebih tenang karena dekat dengan Tuhan dalam doa dan dalam kegiatan-kegiatan di gereja. Wajah mereka yang aktif dan senang ke gereja menunjukkan aura positif, damai, dan sukacita.

Yohanes memperkenalkan Yesus sebagai Anak Domba Allah kepada dua orang muridnya. Kedua murid itu lalu meninggalkan guru lama mereka untuk mengikuti guru yang baru, yaitu Yesus sendiri. Melihat mereka mengikuti-Nya, Yesus menanyakan tujuan mereka. Karena mungkin masih belum yakin dengan keputusan untuk mengikuti Yesus, mereka ganti bertanya di mana Dia tinggal. Pertanyaan ini kiranya bertujuan untuk mengetahui siapa Yesus secara lebih jauh. Yesus yang membuka diri-Nya untuk dikenal oleh mereka berdua lalu menjawab, “Marilah dan kamu akan melihatnya.”

Kedua orang itu tinggal semalam bersama Yesus dan makin mengenal siapa Dia. Mereka langsung merasa nyaman berada bersama Yesus, terpikat oleh-Nya, dan memutuskan menjadi pengikut-Nya. Salah satu dari kedua orang itu adalah Andreas. Setelah mengetahui lebih dalam tentang Yesus berkat pengalaman tinggal bersama-Nya, Andreas memperkenalkan Yesus kepada Simon Petrus, saudaranya, yang kemudian bergabung menjadi pengikut Yesus.

Pengenalan akan Yesus yang lebih dalam terjadi saat kita mau tinggal bersama-Nya. Tinggal bersama Yesus berarti berada dekat dengan-Nya, mendengarkan Dia, berjalan bersama-Nya, dan melaksanakan sabda-Nya. Tinggal bersama Yesus berarti mau menjadi akrab dengan Dia, menjalin relasi dengan-Nya dalam doa dan Ekaristi, serta taat membaca, merenungkan, dan melaksanakan sabda-Nya. Pengalaman tinggal bersama Yesus akan membuat kita semakin mengenal-Nya, dan terdorong untuk memperkenalkan Dia kepada orang lain. Semoga orang yang mengenal kita dan melihat kesaksian hidup kita sebagai murid Yesus termotivasi juga untuk mengikuti, mencari, dan tinggal bersama-Nya. Semoga aura positif, yaitu kebaikan, sukacita, dan damai yang kita sebarkan, menular ke lingkungan sekitar kita.