Kuasa Terang

Selasa, 31 Desember 2024 – Hari Ketujuh dalam Oktaf Natal

61

Yohanes 1:1-18

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.

Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: “Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian sesudah aku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.” Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.

Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

***

Film Kuasa Gelap yang menceritakan tentang praktik eksorsisme Gereja Katolik merupakan salah satu film yang belum lama ini cukup viral di Indonesia. Dikisahkan, masalah berawal ketika dua remaja perempuan melakukan ritual pemanggilan jelangkung. Hal itu selanjutnya membuat keduanya dihantui oleh arwah-arwah gentayangan. Yang seorang kemudian mati bunuh diri, sedangkan yang lain mengalami kerasukan. Praktik pemanggilan jelangkung ini menjadi gambaran betapa orang sering kali suka melibatkan kuasa gelap dalam hidupnya. Orang sering membiarkan dirinya berada dalam pengaruh kuasa kejahatan, bahkan menikmatinya.

Bacaan Injil pada penghujung tahun 2024 ini diambil dari Injil Yohanes, yakni Yoh. 1:1-18, yang mengisahkan kedatangan sang Sabda. Yesus adalah terang yang datang ke dalam dunia. Dunia menurut Yohanes adalah simbol kejahatan atau tempat kegelapan. Yesus datang sebagai terang yang menghalau kegelapan. Dalam Dia, semua makhluk memperoleh hidup. Manusia hidup dalam terang karena kedatangan Mesias, sang Terang. Terang itu bercahaya dalam kegelapan, dan kegelapan tidak mampu menguasai-Nya.

Kegelapan melambangkan kuasa kejahatan yang menjauhkan manusia dari Allah. Yesus membawa terang supaya orang selamat dari kuasa dosa. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Sebagian manusia memilih tetap tinggal dalam kuasa gelap. Mereka menolak terang agar perbuatan jahat mereka tidak kelihatan. Manusia yang menerima sang Terang diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah. Mereka akan mendapatkan kesempatan melihat dan mengalami kemuliaan-Nya dalam rupa kasih dan kebenaran. Yang membiarkan diri tinggal dalam terang atau dalam kasih Kristus akan selamat. Mereka yang menikmati berada dalam kuasa kegelapan akan binasa.

Tahun 2024 akan segera berakhir. Mari kita bertanya: Selama setahun ini, kita membiarkan diri dikuasai oleh kuasa terang atau kuasa gelap? Setiap tahun adalah tahun yang penuh berkat, sebab sang Terang selalu hadir menyertai umat kesayangan-Nya. Mereka yang terbuka pada-Nya dan tidak membiarkan diri dikuasai kegelapan dosa akan mengalami kemuliaan. Sebaliknya, mereka yang menolak sang Terang dan membiarkan diri dalam kuasa gelap akan mengalami derita yang mendalam.

Hidup itu pilihan. Memasuki tahun baru yang segera hadir, mari kita memilih terang agar bahagia dan selamat. Memilih terang berarti membiarkan diri dikuasai oleh kasih dan kebenaran. Hidup dalam kasih dan kebenaran akan mengantar manusia pada keselamatan.