Pergi dan Beritakanlah Injil

Selasa, 3 Desember 2024 – Pesta Santo Fransiskus Xaverius

66

Markus 16:15-20

Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”

Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

***

Pada Hari Orang Muda Sedunia yang diadakan di Koln-Jerman, orang muda Katolik dari berbagai negara berdiskusi tentang bagaimana mewartakan Injil di dunia saat ini. Orang muda dari Asia, Eropa, dan Amerika mengatakan bahwa pewartaan Injil dapat dilakukan lewat media sosial, media cetak, radio, dan sebagainya. Sekelompok orang muda dari Afrika mengatakan, “Jika kami mau mewartakan Injil, kami mengutus keluarga-keluarga yang baik, saleh, dan suci untuk tinggal di tengah orang-orang yang belum mengenal Injil. Kesaksian hidup mereka menjadi garam, terang, dan mengubah hidup orang lain.” Mewartakan Injil secara verbal memang sangat penting, sebab bersaksi tentang Injil merupakan pewartaan yang otentik. Namun, harus selalu diingat bahwa Injil seyogianya tidak hanya diwartakan lewat perkataan, tetapi juga lewat perbuatan.

Sebelum naik ke surga, Yesus memberi perintah kepada murid-murid-Nya, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” Perintah ini dijalankan oleh para murid dan terus dilanjutkan oleh Gereja sampai saat ini. Rasul Petrus, misalnya, mewartakan Injil di Yerusalem sampai meninggal di Roma. Rasul-rasul lain pun giat mewartakan Injil sampai wafat sebagai martir. Tuhan berjanji tidak akan meninggalkan para pewarta Injil dan memberi mereka karunia istimewa, sehingga mereka dapat mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, dan dibebaskan dari celaka.

Hari ini kita juga merayakan Pesta Santo Fransiskus Xaverius. Ia lahir dari keluarga bangsawan yang kaya raya di Spanyol, namun memilih hidup sederhana untuk melayani Tuhan dan sesama. Ia menghayati dan mengamalkan sabda Yesus, “Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawanya?” Sabda Allah mendorongnya untuk mewartakan Injil ke berbagai belahan dunia, sampai ke Indonesia bagian timur, yakni Maluku, Ambon, dan Ternate. Di tempat-tempat ini, ia menaburkan benih sabda Allah, dan lihatlah, benih itu telah bertumbuh, berkembang, dan berbuah melimpah. Ia membaptis dan mempertobatkan banyak orang.

Mewartakan Injil merupakan tugas semua anggota Gereja, baik imam maupun umat beriman. Semua orang yang telah dibaptis dipanggil dan diutus untuk melanjutkan pengutusan Yesus dengan mewartakan Injil, baik dengan perkataan maupun kesaksian hidup setiap hari. Dalam dunia saat ini, media sosial dilihat sebagai ruang baru untuk pewartaan Injil. Santo Yohanes Paulus II menyebutnya “areopagus baru” (bdk. Kis. 17:22). Ada banyak tantangan dalam pewartaan Injil, namun Tuhan selalu menyertai orang-orang yang mewartakan kabar baik.