Mengundang Tamu dalam Perjamuan

Senin, 4 November 2024 – Peringatan Wajib Santo Karolus Borromeus

87

Lukas 14:12-14

Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang Dia: “Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”

***

Pada suatu hari Sabat, Yesus diundang oleh seorang Farisi untuk datang dan makan di rumahnya. Yesus menerima undangan itu. Ketika mereka menikmati hidangan bersama, Yesus tentu saja berbicara dengan tuan rumah. Dalam percakapan itu, Yesus memberi nasihat  tentang mengundang tamu. Jika mengadakan perjamuan lagi, hendaknya dia tidak mengundang sahabat, saudara, kaum keluarga, atau tetangga-tetangganya yang kaya. Hendaknya dia tidak mengundang orang-orang yang dihormatinya karena mereka akan membalas undangan itu. Sebaliknya, dia dinasihati untuk mengundang orang miskin, cacat, lumpuh, dan buta karena mereka tidak memiliki apa-apa untuk membalasnya.

Nasihat dan ajaran itu aneh bagi telinga orang Yahudi sezaman-Nya, sebab kemiskinan, keadaan cacat, kelumpuhan, dan kebutaan dianggap sebagai kutukan Allah karena dosa-dosa orang yang mengalaminya. Makan bersama orang cacat, lumpuh, dan buta juga dapat menyebabkan najis secara ritual sehingga harus dihindari. Namun, bagi Yesus, orang-orang itu bernilai dan dihormati oleh Allah. Mereka bukanlah orang-orang terkutuk. Karena itu, kita harus memperlihatkan keramahan, kebaikan, dan belas kasihan kepada orang miskin, cacat, lumpuh, dan buta. Mereka tidak akan dapat membalas kebaikan itu, tetapi ganjaran akan kita dapat pada hari kebangkitan orang-orang benar pada akhir zaman. 

Hari ini, Yesus mengundang kita untuk menyambut orang-orang yang paling hina di antara kita. Apakah kita bersedia untuk keluar dari zona nyaman kita dan mengundang mereka yang miskin untuk bergabung dengan kita? Apakah kita bersedia membuka pintu dan hati untuk mereka? Jika kita belum siap untuk menyambut dan makan bersama orang-orang yang paling hina, marilah kita memohon kepada Yesus agar membuka hati kita dan memberi kita anugerah serta keberanian untuk mengundang orang yang paling kecil di tengah-tengah kita.