Lukas 9:1-6
Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang, kata-Nya kepada mereka: “Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. Dan apabila kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari situ. Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kamu, keluarlah dari kota mereka dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka.” Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat.
***
Yesus mengutus kedua belas pengikut inti-Nya untuk meneruskan misi yang dijalankan-Nya, yakni menguasai semua setan dan menyembuhkan penyakit-penyakit. Pelayanan kedua belas rasul itu adalah ekspansi pelayanan Yesus. Mereka hanyalah penerus misi Yesus, bukan pencetus misi baru. Kebaruan misi kedua belas rasul terletak pada jangkauannya yang lebih luas, bukan pada isinya. Dengan ini, Lukas menegaskan apa yang menjadi inti misi Gereja selanjutnya, yakni meneruskan dan mengembangkan misi dan pelayanan Yesus untuk menghadirkan Kerajaan Allah di seluruh dunia.
Misi kedua belas rasul berasal dari Yesus. Dialah yang memanggil mereka, sekaligus memberdayakan mereka. Mereka diperlengkapi dengan daya dari Yesus sendiri, kemampuan dan daya ilahi yang selama ini memampukan Yesus dalam pelayanan-Nya. Selain itu, Yesus juga menganugerahkan kuasa-Nya kepada mereka, kuasa untuk mengajar, menyembuhkan penyakit, dan mengusir setan.
Itulah modal dan perlengkapan yang dimiliki para pengikut Yesus sepanjang masa. Mereka bukan saja ditugaskan, melainkan juga diberdayakan dan diperlengkapi dengan daya dan kuasa dari Yesus sendiri. Oleh karena itu, mereka tidak perlu repot dan cemas dengan perbekalan, perlengkapan, dan penerimaan yang berlebihan. Semuanya akan dicukupi oleh Tuhan lewat jemaat dan orang-orang yang terbuka pada Injil.
Misi tentu tidak selalu berhasil. Injil tidak selalu diamini. Yesus tidak pernah menjanjikan misi yang selalu berhasil. Akan tetapi, kalau misi itu ditolak, biarlah Allah sendiri yang menjadi hakim. Tugas kita, para murid-Nya, memang hanya mewartakan Kabar Baik yang mencerahkan nurani, menyembuhkan sakit dan penyakit, serta menghalau semua karya setan di bumi ini. Selanjutnya, biarlah Dia saja yang menilai dan mengadili.