Menjadi Murid Yesus

Jumat, 20 September 2024 – Peringatan Wajib Santo Andreas Kim Tae-gon, Paulus Chong Hasang, dan Kawan-Kawan

67

Lukas 8:1-3

Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, Yohana istri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.

***

Keempat Injil mengungkapkan kepada kita keberagaman latar belakang orang-orang yang mengikuti Yesus, baik dalam hal kedudukan sosial, pekerjaan, maupun jenis kelamin. Dalam bacaan Injil hari ini, penginjil Lukas mengisahkan kepada kita tentang beberapa tokoh perempuan yang mengikuti Yesus dan membantu kelancaran proses pewartaan Kerajaan Allah yang dilakukan oleh-Nya. Mereka bukanlah para pekerja bayaran atau orang-orang yang mencari keuntungan.

Tokoh-tokoh perempuan itu sejatinya adalah saksi-saksi dari apa yang telah Yesus lakukan di Galilea. Mereka adalah murid-murid Yesus yang berdedikasi dan rela berkorban. Mereka mengabdikan diri untuk mendukung misi pewartaan-Nya, mengikuti Dia, dan mendengarkan pengajaran-Nya. Beberapa dari mereka bahkan mengikuti Dia sampai ke Golgota, sementara para murid-Nya melarikan diri.

Dengan itu, Yesus mendobrak tabu pada zaman-Nya yang menganggap perempuan sebagai warga masyarakat kelas dua. Ia memulihkan martabat mereka sebagai anak-anak Allah. Keberagaman latar belakang orang-orang yang mengikuti dan mengambil bagian dalam kerasulan Yesus ini juga menggambarkan keutuhan Kerajaan Allah yang merangkul semua tanpa tebang pilih.

Di satu sisi, ketika kita mempertimbangkan kemurahan hati dan kesetiaan perempuan-perempuan itu, mari kita mengingatkan diri kita sendiri bahwa dalam kasih dan pelayanan yang tanpa pamrih, orang-orang yang kita layani akan mencapai martabat tertinggi mereka. Di sisi lain, kita semua dipanggil untuk membangun Kerajaan Allah di tengah dunia, kerajaan yang penuh kasih, tetapi tidak pilih kasih. Mari kita sungguh menjadi murid-murid Yesus yang setia.