Menghidupi Kasih dan Keselamatan Kristus

Sabtu, 14 September 2024 – Pesta Pemuliaan Salib Suci

67

Yohanes 3:13-17

“Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain dari Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia.

Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.”

***

Dalam bacaan Injil hari ini, kita berjumpa dengan bagian dari percakapan Yesus dengan Nikodemus, di mana Yesus mengungkapkan inti dari Injil dan rencana keselamatan Allah untuk umat manusia. Ayat-ayat ini mengandung pesan yang mendalam tentang kasih Allah, keselamatan, dan misi Yesus di dunia.

Yesus: Sumber keselamatan. “Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain dari Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia.” Yesus mengungkapkan bahwa Dia adalah satu-satunya yang memiliki kuasa dan otoritas untuk memberikan keselamatan, sebab Dia berasal dari surga. Sebagai Anak Manusia, Dia datang untuk mewakili umat manusia dan membuka jalan keselamatan melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Pesan ini mengajarkan kita bahwa keselamatan hanya dapat ditemukan dalam Yesus. Dalam dunia yang penuh dengan berbagai ide tentang bagaimana mencapai keselamatan atau kedamaian, Yesus menegaskan bahwa Dia adalah satu-satunya jalan ke arah itu. Ini adalah pengingat bagi kita untuk tetap berpegang pada Kristus sebagai pusat iman dan keselamatan kita.

Kasih Allah itu tidak bersyarat. Selanjutnya, Yesus mengatakan bahwa seperti Musa meninggikan ular tembaga di padang gurun, Anak Manusia akan meninggikan diri-Nya di kayu salib. Di sini, Yesus merujuk pada peristiwa di padang gurun, di mana ular tembaga diangkat oleh Musa sebagai tanda keselamatan bagi bangsa Israel yang terkena sengatan ular berbisa (Bil. 21:4-9). Dengan cara yang sama, kematian Yesus di kayu salib menjadi tanda keselamatan bagi umat manusia. Ini menunjukkan kasih Allah yang mendalam dan tidak bersyarat. Ia rela memberikan Anak-Nya untuk menyelamatkan kita dari dosa dan kematian. Kasih Allah bukan hanya untuk kelompok tertentu, melainkan untuk seluruh dunia. Kasih-Nya melampaui batasan ras, status sosial, dan latar belakang. Kasih-Nya penuh pengorbanan dan pengampunan, menawarkan hidup kekal kepada setiap orang yang percaya kepada Yesus.

Misi Yesus: Menyelamatkan, bukan menghukum. “Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.” Yesus datang ke dunia bukan untuk menghukum atau mengutuk, melainkan untuk menawarkan keselamatan dan pengampunan. Ini adalah inti dari berita Injil: Tuhan tidak ingin ada satu orang pun yang binasa; semua orang beroleh kesempatan untuk hidup kekal. Yesus datang untuk mengatasi ketidakadilan dan dosa, memberikan jalan keluar melalui penebusan dan pengampunan.

Respons terhadap kasih dan keselamatan. Kita diundang untuk merespons kasih Allah ini dengan iman dan percaya kepada Yesus sebagai Juru Selamat kita. Kepercayaan ini membawa kepada hidup kekal dan hubungan yang penuh dengan Tuhan. Kasih Allah yang besar mengajak kita untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya, mengasihi sesama, dan menyebarluaskan pesan keselamatan kepada masyarakat di sekitar kita.

Dengan demikian, bacaaan Injil hari ini mengajarkan kita tentang kedalaman kasih Allah yang dinyatakan melalui Yesus Kristus dan misi-Nya untuk menyelamatkan dunia. Melalui pengorbanan-Nya di salib, Yesus menawarkan hidup kekal kepada semua orang yang percaya. Mari kita merespons itu dengan iman yang tulus, hidup dalam terang kasih Kristus, dan menyebarkan pesan keselamatan kepada mereka yang membutuhkan. Marilah kita berdoa agar Tuhan membantu kita supaya benar-benar memahami dan mengalami kasih-Nya, serta membagikan kasih dan keselamatan ini dengan dunia di sekitar kita. Dengan cara ini, kita menjadi saksi hidup dari kasih Allah yang tidak bersyarat dan misi keselamatan yang digenapi dalam Kristus.