TUHAN melihat betapa besarnya kejahatan manusia di bumi, dan segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata. Lalu TUHAN menyesal bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. Berfirmanlah TUHAN: “Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan, binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal bahwa Aku telah menjadikan mereka.” Tetapi, Nuh mendapat kemurahan hati TUHAN (Kej. 6:5-8).
***
Air bah yang memusnahkan manusia dan hewan disebabkan oleh besarnya kejahatan manusia dan kekerasan yang memenuhi bumi. Bila manusia rusak, bumi pun akan rusak dan semua makhluk hidup terancam binasa. Namun, ada juga Nuh yang bergaul dengan Allah dan mendapat kemurahan hati-Nya.
Saat ini pun kecenderungan hati manusia yang makin rakus dan keras mengundang banyak banjir dahsyat yang memusnahkan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Masih adakah Nuh-Nuh lain yang mengundang belas kasihan Tuhan?
***
Marilah berdoa:
Terpujilah Engkau, Tuhan, karena kisah air bah. Kami harus mengaku telah bersalah dalam mengolah bumi. Kami maklum bila Engkau menyesal telah menciptakan kami. Saat ini, bumi ciptaan-Mu mulai musnah dalam tempo yang cepat. Lindungilah kami dari pemunahan massal yang keenam! Kiranya Engkau bermurah hati pada Nuh-Nuh masa kini dan pada semua makhluk hidup yang tak bercela. Amin.