Firman TUHAN kepada Kain, “Di mana Habel, adikmu itu?” Jawabnya, “Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?” Firman-Nya, “Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah. Sekarang, terkutuklah engkau, terasing dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu” (Kej. 4:9-11).
***
Tanah dipercayakan kepada semua penduduk, entah petani, gembala, dan banyak profesi lain, untuk mengolahnya sebagai saudara-saudari yang saling melengkapi. Kain, yang gagal melakukan hal itu, terbuang dari tanah yang dinodai darah adiknya.
“Mengabaikan tugas untuk memelihara dan menjaga hubungan baik dengan tetangga, yang harus saya perhatikan dan lindungi, menghancurkan hubungan saya dengan diri saya sendiri, dengan orang lain, dengan Allah, dan dengan bumi. Ketika semua hubungan itu diabaikan, ketika keadilan tidak lagi berdiam di bumi, … hidup itu sendiri terancam” (Laudato Si’ 70).
***
Marilah berdoa:
Terpujilah Engkau, Tuhan, karena api persaudaraan yang Kaukobarkan di tanah air kami yang memiliki aneka budaya. Lindungilah kami terhadap pertikaian dan perang saudara yang saat ini membuat puluhan juta manusia tercabut dari tanah tumpah darah mereka. Semangatilah kami untuk hidup bersama sebagai satu nusa dan satu bangsa. Amin.