Rindu Tuhan

Senin, 22 Juli 2024 – Pesta Santa Maria Magdalena

68

Yohanes 20:1, 11-18

Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.

Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis?” Jawab Maria kepada mereka: “Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.” Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya: “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: “Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.” Kata Yesus kepadanya: “Maria!” Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: “Rabuni!”, artinya Guru. Kata Yesus kepadanya: “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.” Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

***

Seorang guru hendak mengajarkan kepada muridnya tentang kerinduan akan Tuhan. Dia mengajak muridnya itu masuk ke sebuah kolam, lalu tiba-tiba menenggelamkan kepalanya ke dalam air. Murid itu berteriak dan berusaha melepaskan diri. Sang guru terus menekan kepala si murid ke dalam air sampai hampir tidak bisa bernapas lagi. Kemudian kepala murid itu diangkat kembali. Sang guru bertanya, “Apa yang paling kau rindukan saat kepalamu tenggelam di dalam air?” Murid itu menjawab, “Udara.” Sang Guru lalu mengajarkan bahwa kerinduan akan Tuhan seharusnya seperti merindukan udara saat hampir kehabisan napas di dalam air.

Hari ini kita merayakan Pesta Santa Maria Magdalena, salah seorang pengikut Yesus yang dibebaskan dari dosa-dosa oleh-Nya. Maria memiliki kedekatan pribadi dengan Yesus karena Dia berkenan menunjukkan kasih pengampunan kepadanya. Bacaan Injil hari ini mengisahkan bagaimana Maria yang begitu mengasihi dan merindukan Yesus datang mengunjungi makam-Nya. Maria sedih karena jenazah orang yang dia kasihi telah hilang dari makam. Dia mencari Yesus yang selalu dirindukannya.

Yesus memahami kerinduan Maria Magdalena. Ia menunjukkan diri-Nya yang telah bangkit. Maria tidak perlu bersedih karena Tuhan yang dirindukannya tidak pernah hilang. Kerinduan Maria terjawab oleh sapaan pribadi Yesus, “Maria!” Penyebutan nama menunjukkan keakraban, sehingga mata dan hati Maria yang dikuasai kesedihan terbuka. Ia pun mengenal Yesus yang dicarinya. Orang yang mengasihi Yesus, merindukan dan mencari Dia, tidak akan pernah dikecewakan.

Maria Magdalena adalah teladan bagi kita dalam hal menjalin kedekatan relasi dengan Tuhan. Maria telah banyak dikasihi Yesus yang mengubah hidupnya, sehingga menjadi murid yang setia. Tuhan tidak pernah membenci atau menolak umat-Nya, meskipun kita sering menyangkal Dia atau jatuh dalam dosa. Pengalaman hidup Maria Magdalena menunjukkan bahwa kerahiman Tuhan melebihi kuasa dosa. Kita yang telah dikasihi Tuhan hendaknya seperti Maria Magdalena yang selalu merindukan dan mencari Dia. Kesedihan kita akan hilang dan sukacita akan bertambah jika kita selalu mau dekat dengan Tuhan yang telah lebih dahulu mengasihi kita.